Sejumlah personel Kompi 3 Batalyon B Satuan Brigade Mobil (Brimob) diterjunkan untuk membantu warga terdampak banjir bandang di Desa/Kecamatan Kendit, Kabupaten Situbondo, Jawa Timur, Rabu.
Satuan Brimob Bondowoso ini diperbantukan untuk kerja bakti membersihkan material lumpur dan potongan-potongan kayu kecil beserta sampah lainnya yang terbawa banjir bandang ke rumah warga dan fasilitas umum.
"Alhamdulillah sejak Selasa (24/12) petang kemarin belasan personel Brimob turut membantu kerja bakti di lokasi. Ini diperkirakan memakan waktu hingga tiga hari ke depan untuk membersihkan lumpur dan potongan kayu yang terbawa banjir," kata Kepala Pelaksana BPBD Situbondo Sruwi Hartanto di lokasi.
Baca juga: Usai banjir bandang, Pemkab Situbondo dirikan dapur umum
Setelah banjir bandang menerjang sebanyak 86 rumah warga di Desa Kendit, sejak Selasa sore kemarin tim dari BPBD, Tagana, Polri/TNI, Pramuka dan organisasi lainnya juga turut membantu warga membersihkan material banjir.
Menurut Sruwi, banjir bandang tidak hanya menerjang rumah warga dan fasilitas umum seperti masjid dan sekolah TK, tapi juga menyebabkan jembatan yang menghubungkan dua dusun di Desa Tambak Ukir (Kecamatan Kendit) putus diterjang banjir.
"Jembatan sudah tidak bisa dilalui dan warga harus turun melewati sungai. Kami juga sudah berkoordinasi dengan Pemprov Jawa Timur untuk mencari solusinya," kata dia.
Pascabanjir bandang pemerintah daerah setempat telah mendirikan dapur umum di Balai Desa Kendit untuk menyuplai makanan siap santap bagi warga terdampak.
Banjir bandang ini terjadi pada Selasa (24/12) kemarin, bermula dari hujan deras sekitar pukul 12.00 WIB di Desa Tambak Ukir dan Desa Rajekwesi atau desa di hulu, sehingga sungai pembuangan avor C9 meluap.
Luapan air sungai itu menerjang permukiman warga di sekitar pinggir sungai dan menggenangi jalanan di Desa Kendit menuju ke Desa Tambak Ukir setinggi sekitar 100 cm.
Selain fasilitas umum dan rumah warga, banjir luapan air sungai yang membawa material lumpur dan kayu kecil itu juga menggenangi tanaman padi sekitar 5 hektare.
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2024