Badan Amil Zakat Nasional (Baznas) Kabupaten Trenggalek, Jawa Timur, Kamis mulai membuka donasi untuk membantu korban bencana tanah gerak di Desa Ngrandu, Kecamatan Suruh.
"Fokus bantuan diarahkan ke korban tanah gerak, tetapi juga mencakup dampak bencana lain yang terjadi di wilayah ini," kata Pelaksana Baznas Trenggalek, Deni Riani di Trenggalek, Kamis.
Hingga dua hari sejak penggalangan donasi dibuka, Baznas telah berhasil mengumpulkan Rp2,3 juta per pukul 10.00 WIB.
Donasi tersebut akan terus dibuka hingga 10 Januari 2025. Dana yang terkumpul nantinya akan digunakan untuk membantu warga terdampak, termasuk untuk pembangunan kembali rumah-rumah rusak akibat bencana.
“Penggunaannya akan disesuaikan dengan kondisi di lapangan. Berdasarkan pengalaman bencana alam Timahan pada 2022, sebagian hasil donasi digunakan untuk membantu pembangunan. Sementara untuk banjir, bantuan sudah mulai kami salurkan,” tambah Deni.
Baznas menyediakan tiga rekening bank untuk donasi, yakni Bank Jatim (0222411114), BSI (7555557587), dan BRI (017701016626538), semua atas nama Baznas Trenggalek. Konfirmasi transfer dapat dilakukan melalui WhatsApp di nomor 0822-2821-9090.
Sebelumnya, bencana tanah gerak di RT 18/RW 03 Dusun Depok terjadi dalam dua tahap.
Pada 15-16 Desember 2024, hujan lebat menyebabkan kerusakan pada delapan rumah milik sembilan kepala keluarga, memaksa 23 warga mengungsi.
Tanah gerak kembali terjadi pada 17 Desember malam, memperparah kerusakan hingga 38 rumah tidak layak huni, dan memaksa total 119 warga mengungsi.
Sebagian warga memilih tinggal di tenda darurat, sementara lainnya mengungsi ke rumah kerabat.
Pemkab Trenggalek juga tengah mempertimbangkan opsi relokasi bagi warga terdampak karena kawasan tersebut dinilai tidak aman untuk hunian.
"Jika mereka memiliki lahan di tempat lain atau dekat dengan keluarga, pemerintah akan membantu pembangunan rumah. Jika tidak, kami akan membantu pengadaan lahan dan pembangunan rumahnya. Untuk itu, donasi dari Baznas juga akan digunakan mendukung program ini," ujar Bupati Trenggalek, Mochamad Nur Arifin.
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2024