Kementerian Kesehatan bekerja sama dengan Gerakan Keluarga Maslahat Umat Nahdlatul Ulama (GKMNU) Kabupaten Situbondo, Jawa Timur, terus melakukan upaya menekan angka stunting melalui lomba drama bertajuk Cegah Stunting Perspektif Agama (CSPA).

Koordinator Satgas GKMNU Kabupaten Situbondo Yogie Kripsian Sah di Situbondo, Senin, menjelaskan bahwa lomba drama cegah stunting perspektif agama ini diikuti oleh kader posyandu, bidan desa, perangkat desa dan juga pelajar sekolah dasar hingga SMA/SMK.

"Lomba drama CSPA yang merupakan program Kemenkes bekerja sama dengan GKMNU Situbondo sudah berlangsung sejak tahun 2023, dan kegiatan ini berdampak positif bagi pengetahuan masyarakat tentang pencegahan stunting," katanya.

Kegiatan cegah stunting perspektif agama itu di laksanakan di Kecamatan Bungatan, lanjut Yogie, karena sebelumnya ada tiga desa di kecamatan tersebut angka stunting-nya cukup tinggi.

Sehingga, kegiatan sosialisasi pencegahan stunting lewat panggung kreativitas lomba drama mampu diterima oleh masyarakat setempat.

"Pencegahan dan penurunan angka stunting merupakan program prioritas nasional, meskipun prevalensi stunting di Situbondo tiap tahun terus mengalami penurunan," kata Yogie.

Salah seorang Bidan Desa Sumber Tengah, Kecamatan Bungatan, Ika Puspita mengaku selama ini menyosialisasikan pencegahan stunting dengan cara datang ke rumah warga desa.

"Semua pihak mulai dari pemerintahan desa, kader posyandu termasuk organisasi masyarakat kami libatkan untuk turut menyosialisasikan kepada masyarakat mencegah stunting," katanya.

Pada akhir Juni 2024, Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) memberikan penghargaan pada Pemerintah Kabupaten Situbondo karena berhasil menurunkan angka stunting tiga terendah nasional.

Prevalensi stunting terendah ketiga nasional ini berdasarkan dari hasil Survei Kesehatan Indonesia Tahun 2023.

Pada 2022, angka prevalensi stunting Situbondo berada di angka 30,9 persen dan turun menjadi 4,1 persen pada 2023 atau penurunannya mencapai 26,8 persen.*

Pewarta: Novi Husdinariyanto

Editor : Vicki Febrianto


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2024