Doha (ANTARA/AFP) - Wakil Presiden Irak Tariq al-Hashemi, yang diburu pemerintah Baghdad karena dituduh terlibat dalam pembunuhan, tiba di Arab Saudi, Rabu, setelah kunjungan empat hari ke Qatar, kata seorang pejabat tinggi Arab Saudi kepada AFP. "Wakil Presiden (Irak) tiba di kerajaan dan ia telah bertemu dengan Menteri Luar Negeri Saudi Saud al-Faisal," kata pejabat yang tidak bersedia disebutkan namanya itu. Ia tidak memberikan penjelasan terinci lebih lanjut mengenai hal itu. Hashemi, yang berlindung di wilayah otonomi Kurdi di Irak utara sejak Desember, tiba di Riyadh dari Doha. Penyambutan Doha terhadap Hashemi menyulut gelombang kecaman dari kepemimpinan Syiah Irak, yang menuntut Qatar mengekstradisi pemimpin buronan tersebut dan mengecam tindakan negara Teluk itu sebagai hal yang "tidak bisa diterima". Qatar menolak tuntutan Baghdad untuk menyerahkan Hashemi dengan alasan hal itu melanggar "norma-borma diplomatik". Irak dilanda kekerasan yang menewaskan puluhan orang dan kemelut politik sejak pasukan AS menyelesaikan penarikan dari negara itu pada 18 Desember, meninggalkan tanggung jawab keamanan kepada pasukan Irak. Perdana Menteri Irak Nuri al-Maliki (Syiah) sejak Desember mengupayakan penangkapan Wakil Presiden Tareq al-Hashemi atas tuduhan terorisme dan berusaha memecat Deputi Perdana Menteri Saleh al-Mutlak. Keduanya adalah pemimpin Sunni. Para ulama Sunni memperingatkan bahwa Maliki sedang mendorong perpecahan sektarian, dan pemrotes memadati jalan-jalan di Samarra, Ramadi, Baiji dan Qaim, banyak dari mereka membawa spanduk mendukung Hashemi dan mengecam pemerintah. (*)

Pewarta:

Editor : Masuki M. Astro


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2012