PDI-P Surabaya mengawal proses rekapitulasi suara pasangan calon Gubernur dan Wakil Gubernur Tri Rismaharini-Zahrul Azhar Asumta (Gus Hans) dan calon Wali Kota dan Wakil Wali Kota Surabaya Eri Cahyadi-Armuji pada Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) 2024.
Wakil Sekretaris DPC PDIP Surabaya, Achmad Hidayat, di Surabaya, Sabtu menyampaikan bahwa partainya mengerahkan saksi dan kader untuk mengawal rekapitulasi perolehan suara di seluruh kecamatan dengan tujuan menjaga keabsahan suara rakyat.
"Arahan Ketua DPC, Adi Sutarwijono, selain saksi, juga segenap kader diminta berjaga di kantor kecamatan untuk mengawal suara rakyat yang memilih Bu Risma-Gus Hans dan Eri-Armuji di seluruh kecamatan se-Kota Surabaya," tuturnya.
Ia mengklaim, hasil rekapitulasi Pilkada Gubernur dan Wakil Gubernur memperlihatkan dominasi pasangan calon Risma-Gus Hans dengan perolehan 72,1 persen atau 880.846 suara.
Sementara pasangan Khofifah-Emil yang hanya memperoleh 25,1 persen (307.013 suara) dan Luluk-Lukman dengan 2,8 persen (34.440 suara).
Baca juga: TPP sebut Khofifah-Emil unggul 60,41 persen berdasar real count 51.940 TPS
Baca juga: ARCI: Hasil hitung cepat di Pilkada 2024 Khofifah-Emil Tembus 60,1 persen
Baca juga: Hasil hitung cepat Poltracking Khofifah-Emil berpotensi raih 60 persen suara
Dominasi PDI-P juga terlihat pada Pilkada Wali Kota dan Wakil Wali Kota Surabaya. Pasangan calon Eri Cahyadi-Armuji meraih 81,75 persen atau 979.894 suara, meninggalkan kotak kosong dengan 18,25 persen (223.663 suara).
"Hasil ini mencerminkan dukungan besar masyarakat terhadap kelanjutan program pembangunan yang diusung Eri-Armuji," ujarnya.
Achmad menegaskan bahwa PDI-P Surabaya tidak hanya fokus pada kemenangan, tetapi juga memastikan proses rekapitulasi berlangsung transparan.
"Kami ingin suara rakyat benar-benar terjaga dan tidak ada celah untuk kecurangan. Ini komitmen kami kepada warga Surabaya," katanya.
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2024
Wakil Sekretaris DPC PDIP Surabaya, Achmad Hidayat, di Surabaya, Sabtu menyampaikan bahwa partainya mengerahkan saksi dan kader untuk mengawal rekapitulasi perolehan suara di seluruh kecamatan dengan tujuan menjaga keabsahan suara rakyat.
"Arahan Ketua DPC, Adi Sutarwijono, selain saksi, juga segenap kader diminta berjaga di kantor kecamatan untuk mengawal suara rakyat yang memilih Bu Risma-Gus Hans dan Eri-Armuji di seluruh kecamatan se-Kota Surabaya," tuturnya.
Ia mengklaim, hasil rekapitulasi Pilkada Gubernur dan Wakil Gubernur memperlihatkan dominasi pasangan calon Risma-Gus Hans dengan perolehan 72,1 persen atau 880.846 suara.
Sementara pasangan Khofifah-Emil yang hanya memperoleh 25,1 persen (307.013 suara) dan Luluk-Lukman dengan 2,8 persen (34.440 suara).
Baca juga: TPP sebut Khofifah-Emil unggul 60,41 persen berdasar real count 51.940 TPS
Baca juga: ARCI: Hasil hitung cepat di Pilkada 2024 Khofifah-Emil Tembus 60,1 persen
Baca juga: Hasil hitung cepat Poltracking Khofifah-Emil berpotensi raih 60 persen suara
Dominasi PDI-P juga terlihat pada Pilkada Wali Kota dan Wakil Wali Kota Surabaya. Pasangan calon Eri Cahyadi-Armuji meraih 81,75 persen atau 979.894 suara, meninggalkan kotak kosong dengan 18,25 persen (223.663 suara).
"Hasil ini mencerminkan dukungan besar masyarakat terhadap kelanjutan program pembangunan yang diusung Eri-Armuji," ujarnya.
Achmad menegaskan bahwa PDI-P Surabaya tidak hanya fokus pada kemenangan, tetapi juga memastikan proses rekapitulasi berlangsung transparan.
"Kami ingin suara rakyat benar-benar terjaga dan tidak ada celah untuk kecurangan. Ini komitmen kami kepada warga Surabaya," katanya.
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2024