Pemerintah Kota Kediri, Jawa Timur, menggandeng mahasiswa sebagai pendidik sebaya atau peer educator di lingkungan universitas, yang diharapkan dapat meningkatkan pengetahuan generasi muda mengenai HIV/AIDS (Human Immunodeficiency Virus/ Acquired Immune Deficiency Syndrome).

Kepala Dinas Kesehatan Kota Kediri dr. Muhamad Fajri Mubasysyir mengemukakan keterlibatan mahasiswa cukup penting. Kasus HIV/AIDS masih cenderung meningkat setiap tahunnya. Berdasarkan data, rentang usia yang mendominasi antara 20-30 tahun. Sedangkan, apabila dikelompokkan menurut pekerjaan, pelajar dan mahasiswa yang mengalami kecenderungan peningkatan kasus HIV.

"Data kumulatif tahun 2022-2024 dari Dinkes Kota Kediri menemukan 2.688 kasus, sedangkan pada Januari-Oktober 2024 terdapat 215 kasus baru yang berasal dari dalam dan luar Kota Kediri," katanya di Kediri, Jumat.

Ia mengatakan, dengan tingginya kasus itu, perlu kolaborasi dengan berbagai pihak termasuk perguruan tinggi. Apabila semakin banyak ditemukan kasus, maka proses pengobatan dapat dilakukan secara holistik.

"Dengan berdasarkan data tersebut kami harus berupaya meningkatkan jejaring, kerjasama, kolaborasi antara jajaran kesehatan dan perguruan tinggi, untuk bersama-sama menemukan kasusnya lebih tinggi lagi," kata dia.

Pihaknya menggelar seminar bertajuk "Youth as Peer Educator, Leading The Charge for HIV Equality" di GOR Jayabaya Kota Kediri. Kegiatan tersebut bertujuan untuk menjadikan mahasiswa sebagai pendidik sebaya sehingga nantinya dapat meningkatkan pengetahuan generasi muda tentang HIV/AIDS. Kegiatan ini dalam rangka memperingati hari AIDS Sedunia 2024 yang jatuh pada 1 Desember.

Dinas Kesehatan Kota Kediri turut menghadirkan nasarumber dokter Klinik Utama Perkumpulan Keluarga Berencana Indonesia (PKBI) Jawa Timur dr. Yati Suparyati.

Dinkes Kediri, kata Fajri, sangat mahasiswa di Kota Kediri bisa menjadi pendidik sebaya yang berperan memberikan edukasi, sosialisasi, dan konseling terkait HIV di lingkungan kampus.

"Tak kalah penting, peer educator juga diharapkan mengajak tes kepada teman-teman yang beresiko dan mengajak berperilaku hidup sehat agar bisa terhindar dari penularan HIV," kata dia.

Salah seorang mahasiswa IAIN Kediri Anis Faidatul mengaku siap menjadi pendidik sebaya di kampusnya. Menurutnya, upaya Pemkot Kediri untuk membentuk pendidik sebaya di lingkungan kampus merupakan langkah yang efektif dalam menekan pertumbuhan kasus HIV/AIDS di Kota Kediri.

"Seperti yang dipaparkan tadi, bahwa usia terbanyak penderita HIV/AIDS sekitar 20 sampai 30 tahun. Jadi menurut Saya ini cara yang efektif," ujarnya.

Pewarta: Asmaul Chusna

Editor : Astrid Faidlatul Habibah


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2024