Sumenep - Sebanyak 14 mahasiswa Universitas Wiraraja Sumenep akan mendapat teguran tertulis, akibat melakukan demonstrasi yang dinilai berlebihan hingga merusak fasilitas dan mengganggu aktivitas perguruan tinggi swasta tersebut.
"Pada Jumat (30/3), saya memang sudah menandatangani surat berperihal teguran tertulis bagi 14 mahasiswa yang berdemonstrasi di kampus hingga merusak fasilitas dan mengganggu aktivitas kampus. Jangan tanya nama mahasiswanya. Saya tidak hafal," kata Rektor Universitas Wiraraja Sumenep, Alwiyah di Sumenep, Sabtu.
Fasilitas kampus yang dirusak oleh puluhan mahasiswa pendemo itu adalah meja.
"Sementara aksi yang masuk kategori mengganggu aktivitas kampus adalah ketika mereka 'menyegel' pintu gerbang kampus dan membuat para dosen, karyawan, dan mahasiswa lainnya tidak bisa melakukan kegiatan sebagaimana mestinya," ujarnya.
Alwiyah mengatakan, secara pribadi maupun kelembagaan, pihaknya tidak akan pernah melarang mahasiswa untuk menyampaikan aspirasi dengan cara demo.
"Namun, tolong, kalau mau demo, jangan sampai merusak fasilitas maupun mengganggu aktivitas kampus. Kami punya pedoman kehidupan kampus yang harus ditaati oleh semua elemen yang ada di Unija, termasuk para mahasiswa," ucapnya.
Ia juga mengemukakan, pihaknya baru sekali menandatangani surat berperihal teguran tertulis bagi mahasiswa sejak menjabat Rektor Unija Sumenep pada Januari 2011.
"Saya siap menemui dan berdialog dengan mahasiswa Unija yang berdemo untuk menyampaikan aspirasi. Lakukan demo tanpa merusak fasilitas maupun mengganggu aktivitas kampus," kata Alwiyah.
Puluhan mahasiswa yang diduga akan mendapat teguran tertulis itu adalah aktivis Aliansi Mahasiswa Unija Menggugat ("Amug") yang berdemonstrasi dengan tuntutan rektor turun dari jabatannya.
Dalam aksinya pada Rabu (28/3), aktivis "Amug" memang menyegel pintu gerbang kampus selama beberapa jam dan membuat rektor, dosen, karyawan, dan mahasiswa lainnya tidak bisa masuk ke dalam kampus. (*)
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2012
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2012