Surabaya - Kapolda Jatim Irjen Pol Hadiatmoko menenangkan aksi ratusan mahasiswa di depan Gedung DPRD Jatim Jalan Indrapura Surabaya, Kamis. "Kami harap aksi bisa damai dan tidak memaksa masuk gedung, karena memang dilarang. Sudah ada sarana podium di luar, tapi kok tetap memaksa masuk," ujar Hadiatmoko. Aksi menolak rencana kenaikan bahan bakar minyak (BBM) tersebut sempat ricuh. Ratusan mahasiswa yang hilang kesabaran karena tidak ditemui oleh perwakilan anggota dewan nekat menerobos pagar kawat berduri. Kericuhan tak terhindarkan setelah polisi mencoba menghalangi. Tidak ingin barikade jebol, polisi menghalau mahasiswa menggunakan gas air mata. Mahasiswa yang berasal dari elemen PMII, LMND, dan KAMMI beberapa perguruan tinggi di Jatim itupun membalas dengan lemparan batu. Akibat insiden tersebut, lima mahasiswa terluka dan seorang polisi juga harus mendapatkan perawatan intensif. "Mahasiswa dan polisi yang terluka langsung dibawa ke RS Moh. Dahlan di dekat Mapolrestabes Surabaya," kata Hadiatmoko. Usai ditemui Kapolda Jatim di lapangan, mahasiswa akhirnya membubarkan diri. Sebagian masih ada di rumah sakit menemani rekannya yang terluka. Sebelum kembali, mahasiswa juga sempat mencoret jalan raya dengan tulisan kecaman dan kekecewaan terhadap pihak yang mendukung rencana kenaikan harga BBM. Aparat dari Satuan Brimob dan Unit Sabhara masih bersiaga di area DPRD Jatim. Di samping itu sebagian petugas membongkar kawat berduri yang rusak. (*)

Pewarta:

Editor : Akhmad Munir


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2012