Surabaya - Massa dari Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan Kota Surabaya turun ke jalan menuntut kenaikan harga Bahan Bakar Minyak (BBM) di depan Gedung Negara Grahadi Jalan Gubernur Suryo, Surabaya, Selasa.
Sekretaris DPC PDIP Surabaya Armudji mengatakan aksi ini sebagai bentuk sikap partai dan rakyat menentang rencana pemerintah menaikkan harga BBM.
"Ini agar pemerintah pusat mengerti bahwa suara masyarakat bawah tidak sepakat dengan rencana kenaikan harga BBM," ujar Ketua Komisi A DPRD Surabaya tersebut.
Armudji berharap para wakil rakyat di DPR RI memikirkan ulang untuk menyetujui kenaikan BBM atau tidak. Pihaknya juga berjanji akan terus menyuarakan aspirasi masyarakat bawah, meski bukan massa kader partainya sendiri.
Sementara itu, Wakil Wali kota Surabaya Bambang Dwi Hartono yang menjadi pemimpin aksi meminta kepada pemerintah pusat untuk membatalkan niatnya. Menurut dia, kenaikan harga BBM akan semakin membuat perekonomian masyarakat bawah semakin sulit.
"Aksi ini kami gelar agar pemerintah pusat tahu dan mengerti bagaimana aspirasi masyarakat. Semoga pemerintah pusat mengurungkan niatnya," kata Bambang DH.
Wakil Ketua DPD PDIP Jatim itu juga mengaku aksi yang dijalankannya berlangsung damai dan tidak akan anarkis. Ia mengaku aksi ini serempak digelar di berbagai daerah di Jatim dan merupakan perintah pusat.
"PDIP sudah tegas dan jelas-jelas menolak rencana kenaikan harga BBM. Kami sudah perintahkan massa dan kader menyuarakan aspirasinya, namun tidak sampai bertindak anarkis," tukas mantan Wali Kota Surabaya itu.
Aksi massa PDIP di depan Grahadi berlangsung sekitar dua jam. Ribuan massa datang bergelombang dari wilayahnya masing-masing. Aksi juga diikuti ibu-ibu yang membawa peralatan dapur dan membawa anak-anaknya.
Selain bergantian orasi, massa juga membawa spanduk dan poster yang isinya sepakat menentang kenaikan harga BBM.
Tidak hanya massa PDIP, bergabung juga puluhan massa dari Ormas Nasional Demokrat serta kader Partai Kebangkitan Nasional Ulama. Beberapa elemen mahasiswa dan buruh juga bergabung menyuarakan aspirasi serupa.(*)
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2012
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2012