Bojonegoro - Jajaran Kepolisian Resor (Polres) Bojonegoro, Jatim, meminta demontrasi yang digelar DPC PDI Perjuangan setempat dengan tuntutan menolak penaikan harga bahan bakar minyak (BBM), tidak anarkis.
"Jajaran DPC PDI Perjuangan, sudah membuat paparan demo yang digelar dihadapan kami dan juga sudah kami minta untuk dalam menggelar demo tidak anarkis," kata Kapolres Bojonegoro, AKBP Rakhmad S di lokasi berkumpulnya peserta demo di kantor DPC PDIP, Selasa.
Ia menyatakan, dengan adanya paparan yang disampaikan jajaran DPC PDIP itu, bisa diketahui aksi yang akan dilakukan DPC PDIP di daerah setempat. Dengan demikian, kecil kemungkinan dalam demo tersebut, terjadi tindakan yang anarkis.
"Prinsipnya, kita siap mengamankan demo ini, ibaratnya PDIP sedang mempunyai hajatan. Hanya kalau memang di luar batas, tetap akan kita tindak," ucapnya, menegaskan.
Menurut dia, dalam mengamankan demo itu, dikerahkan sekitar 300 petugas dalmas yang juga dilengkapi dengan dua senjata asap yang berfungsi menghalau massa."Selain itu, juga ada 500 personel yang disiagakan di mapolres dan mapolsek," katanya, menambahkan.
Mengenai petugas TNI yang terlihat di sejumlah lokasi, Rakhmad meminta, masyarakat tidak apriori dengan kehadiran anggota TNI yang ikut mengamankan demo.
"Siapa saja, berhak ikut berada di sekitar demo, tidak hanya anggota TNI, jadi ya jangan apriori," katanya, seraya menambahkan ada satu peleton petugas Kodim 0813 yang melakukan pemantauan demo di Bojonegoro.
Sementara itu, ratusan peserta demo mulai berdatangan di kantor DPC PDIP, dari berbagai daerah di Bojonegoro.
"Demo tetap jalan sesuai jadwal, tidak ada perubahan," ujar Wakil Sekretaris DPC PDI P, Donny Bayu Setiawan.
Sejumlah kendaraan roda empat, selain truk, di antaranya sebuah mobil jenis SUV, dikendarai langsung Ketua DPC PDIP Budi Irawanto, yang didampingi mantan Ketua DPC PDIP Bambang Soen, bergerak menuju bundaran jalan Kelurahan Sumbang, Kecamatan Kota.
"Mari bersama-sama kita menolak kenaikan harga BBM dengan cara yang benar, tidak dengan arogan," ucap Bambang Soen, dalam orasinya.
Di antara para pendemo, selain membawa spanduk yang berisi penolakan penaikan harga BBM, juga ada yang membawa sebuah keranda. Sesuai rencana, demo tersebut mendatangi gedung DPRD dan kantor pemkab setempat, meminta para petinggi di daerah setempat ikut menandatangani dukungan moral menolak penaikan BBM.
Selama orasi di bundaran jalan di Kelurahan Sumbang, arus kendaraan dari arah Cepu, Jateng, dialihkan lewat kota, namun kendaraan dari arah Surabaya masih tetap bisa melewati jalan yang dilalui pendemo. (*)
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2012
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2012