Calon Bupati Kediri nomor urut 1 Deny Widyanarko mengajak masyarakat ikut berperan aktif dalam membangun dusunnya melalui "rembuk dusun" sehingga program di desa nantinya bisa lebih terinci dan anggaran yang diberikan pemerintah bisa tepat sasaran.
Deny mrmgatakan masyarakat adalah yang paling mengetahui kebutuhan yang saat ini sedang diperlukan untuk kemajuan lingkungannya. Hal itu dilatarbelakangi bahwa dalam pembangunan dusun masyarakat lah yang berperan.
"Apa yang mau direalisasikan itu tergantung keputusan mereka bersama yang diwadahi melalui rembuk dusun. Program pembangunan dusun sendiri dapat dipergunakan untuk berbagai macam kebutuhan, mulai dipergunakan untuk kepentingan infrastruktur, ekonomi seperti bantuan peralatan bagi pelaku UMKM, pertanian, perikanan, pertemanan, kesenian bahkan bisa dipergunakan untuk kepentingan kegiatan kepemudaan," katanya dalam keterangannya di Kediri, Jumat.
Ia menjelaskan tentang salah satu programnya yakni pembangunan dusun senilai Rp300 juta hingga Rp500 juta per dusun per tahun. Dengan anggaran tersebut diharapkan dapat menciptakan pemerataan pembangunan hingga jangkauan wilayah skala paling kecil di Kabupaten Kediri yakni dusun.
Menurut dia, nantinya dusun-dusun yang tersebar luas di Kabupaten Kediri dapat berkembang dan maju, sehingga dengan dukungan dari pemerintah daerah dapat mendorong terciptanya Kabupaten Kediri yang lebih hebat, kuat dan mandiri.
Lebih lanjut, Deny mengatakan, program pembangunan dusun ini nantinya akan diambil dari anggaran pendapatan dan belanja daerah (APBD) Kabupaten Kediri. Dalam realisasinya, program ini hanya akan membutuhkan 10 persen dari jumlah APBD yang dimiliki oleh Kabupaten Kediri senilai Rp3,6 triliun.
"Kalau Rp300 juta di kali jumlah dusun di Kabupaten Kediri kurang lebih sebanyak 1.176 dusun, kira-kira besaran anggaran yang dikeluarkan untuk seluruh dusun di Kabupaten Kediri sebesar Rp352 miliar sekian. Sedangkan APBD Kabupaten Kediri Rp3,6 triliun, itu sangat masuk akal dan realistis. Sedangkan sisa dari APBD yang ada bisa dipergunakan untuk keperluan maupun program-program lainnya," kata dia.
Pilkada di Kabupaten Kediri diikuti dua pasangan calon yakni calon Bupati dan calon Wakil Bupati nomor urut 1, Deny Widyanarko dan Mudawamah serta pasangan nomor urut 2, Hanindhito Himawan Pramana dan Dewi Mariya Ulfa.
Pesta demokrasi di Kabupaten Kediri itu akan diikuti 1.254.964 orang pemilih yang masuk dalam daftar pemilih tetap (DPT). Dari jumlah itu, untuk pemilih laki laki 630.299 orang dan jumlah pemilih perempuan 624.665 orang.
Aspirasi politik mereka akan diberikan di 2.344 tempat pemungutan suara (TPS) dan empat TPS lokasi khusus yang ada di pondok pesantren di Desa Ploso, Kecamatan Mojo, Kabupaten Kediri. (*)
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2024
Deny mrmgatakan masyarakat adalah yang paling mengetahui kebutuhan yang saat ini sedang diperlukan untuk kemajuan lingkungannya. Hal itu dilatarbelakangi bahwa dalam pembangunan dusun masyarakat lah yang berperan.
"Apa yang mau direalisasikan itu tergantung keputusan mereka bersama yang diwadahi melalui rembuk dusun. Program pembangunan dusun sendiri dapat dipergunakan untuk berbagai macam kebutuhan, mulai dipergunakan untuk kepentingan infrastruktur, ekonomi seperti bantuan peralatan bagi pelaku UMKM, pertanian, perikanan, pertemanan, kesenian bahkan bisa dipergunakan untuk kepentingan kegiatan kepemudaan," katanya dalam keterangannya di Kediri, Jumat.
Ia menjelaskan tentang salah satu programnya yakni pembangunan dusun senilai Rp300 juta hingga Rp500 juta per dusun per tahun. Dengan anggaran tersebut diharapkan dapat menciptakan pemerataan pembangunan hingga jangkauan wilayah skala paling kecil di Kabupaten Kediri yakni dusun.
Menurut dia, nantinya dusun-dusun yang tersebar luas di Kabupaten Kediri dapat berkembang dan maju, sehingga dengan dukungan dari pemerintah daerah dapat mendorong terciptanya Kabupaten Kediri yang lebih hebat, kuat dan mandiri.
Lebih lanjut, Deny mengatakan, program pembangunan dusun ini nantinya akan diambil dari anggaran pendapatan dan belanja daerah (APBD) Kabupaten Kediri. Dalam realisasinya, program ini hanya akan membutuhkan 10 persen dari jumlah APBD yang dimiliki oleh Kabupaten Kediri senilai Rp3,6 triliun.
"Kalau Rp300 juta di kali jumlah dusun di Kabupaten Kediri kurang lebih sebanyak 1.176 dusun, kira-kira besaran anggaran yang dikeluarkan untuk seluruh dusun di Kabupaten Kediri sebesar Rp352 miliar sekian. Sedangkan APBD Kabupaten Kediri Rp3,6 triliun, itu sangat masuk akal dan realistis. Sedangkan sisa dari APBD yang ada bisa dipergunakan untuk keperluan maupun program-program lainnya," kata dia.
Pilkada di Kabupaten Kediri diikuti dua pasangan calon yakni calon Bupati dan calon Wakil Bupati nomor urut 1, Deny Widyanarko dan Mudawamah serta pasangan nomor urut 2, Hanindhito Himawan Pramana dan Dewi Mariya Ulfa.
Pesta demokrasi di Kabupaten Kediri itu akan diikuti 1.254.964 orang pemilih yang masuk dalam daftar pemilih tetap (DPT). Dari jumlah itu, untuk pemilih laki laki 630.299 orang dan jumlah pemilih perempuan 624.665 orang.
Aspirasi politik mereka akan diberikan di 2.344 tempat pemungutan suara (TPS) dan empat TPS lokasi khusus yang ada di pondok pesantren di Desa Ploso, Kecamatan Mojo, Kabupaten Kediri. (*)
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2024