Ponorogo - Bupati Ponorogo Amin menyatakan optimistis program KTP elektronik di daerahnya bakal selesai lebih cepat dibanding daerah lain, yakni maksimal akhir Agustus 2012.
"Kami yakni bisa selesai lebih cepat karena didukung alat yang memadai. Bahkan, dari 22 kecamatan yang ada di wilayah kami, masing-masing dilengkapi dua set alat untuk pembuatan e-KTP sekaligus," ujar Bupati Amin, Rabu.
Sementara ini, baru tiga kecamatan yang hanya didrop perangkat pemindaian sekaligus pembuatan KTP elektronik secara masal. Ketiga kecamatan dimaksud masing-masing adalah kecamatan Ngebel, Sooka dan Pudak.
Sementara, satu alat lagi ditempatkan di kantor Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil (Dukcapil) guna pelayanan KTP bagi warga negara asing. "Saat ini kita sudah sangat siap. Saya yakin Agustus bisa selesai, kalaupun molor, Insyaallah selambatnya Oktober," ujarnya merevisi pernyataannya sendiri.
Meski alat yang ada relatif memadai ketimbang kebupaten/kota lain di sekitarnya, Amin berharap alat bisa ditambah. Sebab, lanjut dia, masih ada kecamatan yang memakai alat bersama-sama. "Paling tidak, Ponorogo masih butuh lima alat lagi," ujar dia.
Khusus untuk warga lanjut usia atau manula yang tidak bisa menjangkau kantor kecamatan, Kepala Dukcapil ponorogo Eddy Wiyono mengaku pihaknya belum menemukan solusi.
Ia berdalih, sampai saat ini pemerintah daerah belum memiliki program khusus untuk menyusun penjangkauan perekaman ke rumah-rumah penduduk yang berhalangan datang ke kantor kecamatan, baik karena alasan usia/manula maupun masalah kesehatan.
"Nanti dulu yang itu, konsentrasi sama yang bisa datang dulu saja. Untuk daerah yang sangat jauh, terpencil, faktor usia, ataupun lainnya sehingga tidak bisa ke kecamatan akan kami evaluasi kemudian. Mungkin nanti akan dibuatkan solusi programnya belakangan," ujarnya.
Animo masyarakat sendiri sejauh ini untuk mengikuti program pembuatan KTP elektronik sangat tinggi. Hal itu terbukti dari membludaknya peserta program e-KTP di kecamatan-kecamatan. Pemandangan yang sama juga terlihat di sejumlah daerah lain, seperti di Trenggalek serta Tulungagung. (*)
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2012
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2012