Pemerintah Kabupaten(Pemkab) Kediri, Jawa Timur, mendistribusikan sebanyak 60 ribu liter air bersih untuk warga Dusun Petung Ombo, Desa Sepawon, Kecamatan Plosoklaten, yang terdampak kekurangan air bersih akibat adanya kebocoran pipa.
Penjabat Sementara (Pjs) Bupati Kediri Heru Wahono Santoso, Selasa mengemukakan distribusi air bersih ini dilakukan dengan tujuan untuk memenuhi kebutuhan air bersih warga setempat. Kegiatan dilakukan setiap hari dengan alokasi air bersih hingga 60 ribu liter kepada masyarakat.
"Sejak putusnya pipa itu, kami melakukan penilaian dan kirim sesuai dengan kebutuhan yang mereka butuhkan," kata Heru dalam rilis yang diterima.
Ia menjelaskan kejadian kekurangan air bersih tersebut berawal dari terjadinya pipa bocor. Awalnya terjadi kebakaran hutan di sekitar Desa Sepawon, Kecamatan Plosoklaten pada September 2024. Akibat kejadian itu, pipa yang menjadi saluran air bersih ke permukiman masyarakat menjadi terputus dengan panjang 800 meter.
Diketahui terdapat enam RT yang terdampak permasalahan kekurangan air bersih tersebut dengan total kurang lebih 500 penduduk jiwa dari 255 Kartu Keluarga (KK).
Heru menambahkan, pemerintah daerah telah melakukan asesmen untuk memperbaiki saluran pipa. Pemkab menilai jika penyelesaian perbaikan pipa bisa diatasi secepatnya menggunakan anggaran dana belanja tidak terduga (BTT).
"Pipa itu segera kami perbaiki dengan dana BTT supaya permasalahan air ini bisa segera terselesaikan," kata dia.
Sementara itu, Kepala Desa Sepawon Rahmad Sudrajat mengungkapkan dengan bantuan kiriman air bersih ini, masyarakat sangat terbantu. Pihaknya juga mengapresiasi sejumlah saluran pipa yang mulai terpasang.
Ia menyebut, dari total pipa terbakar mencapai 800 meter, kini tinggal tersisa 150 meter dan bagian bibir alur sungai 50 meter yang belum terpasang.
Pihaknya juga sudah menginstruksikan warganya untuk bergotong royong dalam proses pemasangan pipa baru mendatang.
"Semoga saja besok selesai bisa mengalir lagi airnya," kata dia.
Sementara itu, tenaga ahli BPBD Provinsi Jawa Timur Bige Agus Wahyuono yang memantau di Kediri mengungkapkan, kegiatan mendistribusikan air bersih ini menjadi bagian dari pemetaan bencana kekeringan yang terjadi di 24 kota/kabupaten di Jawa Timur berdasarkan SK tanggap darurat dan SK siaga darurat.
Pihaknya berharap dengan melakukan mitigasi secara terstruktur segala bentuk kekurangan air bersih di wilayah Jawa Timur bisa teratasi dengan cepat.
"Mudah-mudahan dalam waktu dekat ini segera dikerjakan dan kebutuhan air bisa terpenuhi," kata dia.
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2024
Penjabat Sementara (Pjs) Bupati Kediri Heru Wahono Santoso, Selasa mengemukakan distribusi air bersih ini dilakukan dengan tujuan untuk memenuhi kebutuhan air bersih warga setempat. Kegiatan dilakukan setiap hari dengan alokasi air bersih hingga 60 ribu liter kepada masyarakat.
"Sejak putusnya pipa itu, kami melakukan penilaian dan kirim sesuai dengan kebutuhan yang mereka butuhkan," kata Heru dalam rilis yang diterima.
Ia menjelaskan kejadian kekurangan air bersih tersebut berawal dari terjadinya pipa bocor. Awalnya terjadi kebakaran hutan di sekitar Desa Sepawon, Kecamatan Plosoklaten pada September 2024. Akibat kejadian itu, pipa yang menjadi saluran air bersih ke permukiman masyarakat menjadi terputus dengan panjang 800 meter.
Diketahui terdapat enam RT yang terdampak permasalahan kekurangan air bersih tersebut dengan total kurang lebih 500 penduduk jiwa dari 255 Kartu Keluarga (KK).
Heru menambahkan, pemerintah daerah telah melakukan asesmen untuk memperbaiki saluran pipa. Pemkab menilai jika penyelesaian perbaikan pipa bisa diatasi secepatnya menggunakan anggaran dana belanja tidak terduga (BTT).
"Pipa itu segera kami perbaiki dengan dana BTT supaya permasalahan air ini bisa segera terselesaikan," kata dia.
Sementara itu, Kepala Desa Sepawon Rahmad Sudrajat mengungkapkan dengan bantuan kiriman air bersih ini, masyarakat sangat terbantu. Pihaknya juga mengapresiasi sejumlah saluran pipa yang mulai terpasang.
Ia menyebut, dari total pipa terbakar mencapai 800 meter, kini tinggal tersisa 150 meter dan bagian bibir alur sungai 50 meter yang belum terpasang.
Pihaknya juga sudah menginstruksikan warganya untuk bergotong royong dalam proses pemasangan pipa baru mendatang.
"Semoga saja besok selesai bisa mengalir lagi airnya," kata dia.
Sementara itu, tenaga ahli BPBD Provinsi Jawa Timur Bige Agus Wahyuono yang memantau di Kediri mengungkapkan, kegiatan mendistribusikan air bersih ini menjadi bagian dari pemetaan bencana kekeringan yang terjadi di 24 kota/kabupaten di Jawa Timur berdasarkan SK tanggap darurat dan SK siaga darurat.
Pihaknya berharap dengan melakukan mitigasi secara terstruktur segala bentuk kekurangan air bersih di wilayah Jawa Timur bisa teratasi dengan cepat.
"Mudah-mudahan dalam waktu dekat ini segera dikerjakan dan kebutuhan air bisa terpenuhi," kata dia.
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2024