Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Besuki di Kabupaten Situbondo, Jawa Timur dipercaya Kementerian Kesehatan menjadi tempat pengabdian bagi dokter spesialis lulusan luar negeri.
Kali ini RSUD Besuki menerima pengabdian dokter spesialis kulit dan kelamin lulusan Jerman, yakni dr. Suyanto Lim, Sp.DV.
"Kehadiran dokter spesialis kulit dan kelamin lulusan Jerman ini menambah jumlah dokter spesialis di RSUD Besuki yang semakin lengkap," kata Direktur RSUD Besuki, dr. Imam Hariyono, kepada wartawan di Situbondo, Jumat.
Dengan hadirnya dokter spesialis lulusan Jerman itu, menurut dia, ke depan sangat mendukung kualitas pelayanan bagi masyarakat, khususnya di rumah sakit milik Pemkab Situbondo itu.
Dokter Imam mengakui bahwa program adaptasi ini sangat bermanfaat bagi rumah sakit daerah.
"Dengan adanya tambahan dokter spesialis, pasien di RSUD Besuki kini memiliki akses yang lebih baik untuk mendapatkan pelayanan kesehatan yang optimal," tutur dia.
Program yang merupakan bagian dari inisiatif Kementerian Kesehatan RI melalui Direktorat Pendayagunaan Tenaga Kesehatan, lanjut Dokter Imam, berupaya menghimpun dokter-dokter spesialis lulusan luar negeri untuk bekerja di tanah air.
"Dr. Suyanto Lim adalah dokter spesialis kedua yang bergabung di RSUD Besuki melalui program Kemenkes, setelah dr. Jessica Ievina Gobel, Sp.OG, seorang dokter spesialis kandungan lulusan Filipina," kata dia.
Ketua Subkomite Pembekalan Komite Bersama Adaptasi Kementerian Kesehatan, drg. Oscar Primadi, menjelaskan bahwa Program Adaptasi Dokter Spesialis WNI Lulusan Luar Negeri ini bertujuan memenuhi kebutuhan layanan kesehatan yang merata di seluruh Indonesia.
Dokter adaptasi diharapkan mampu menyesuaikan diri dengan budaya dan karakteristik penyakit lokal selama satu tahun masa adaptasi.
"Kami yakin dokter spesialis lulusan luar negeri akan memberikan pelayanan yang komprehensif kepada pasien di seluruh pelosok Indonesia," kata drg. Oscar.
Dokter spesialis terbaru, dr. Suyanto Lim dijadwalkan segera membuka pelayanan poli kulit dan kelamin di RSUD Besuki, yang tentunya diharapkan dapat memenuhi kebutuhan masyarakat Situbondo dan sekitarnya.
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2024
Kali ini RSUD Besuki menerima pengabdian dokter spesialis kulit dan kelamin lulusan Jerman, yakni dr. Suyanto Lim, Sp.DV.
"Kehadiran dokter spesialis kulit dan kelamin lulusan Jerman ini menambah jumlah dokter spesialis di RSUD Besuki yang semakin lengkap," kata Direktur RSUD Besuki, dr. Imam Hariyono, kepada wartawan di Situbondo, Jumat.
Dengan hadirnya dokter spesialis lulusan Jerman itu, menurut dia, ke depan sangat mendukung kualitas pelayanan bagi masyarakat, khususnya di rumah sakit milik Pemkab Situbondo itu.
Dokter Imam mengakui bahwa program adaptasi ini sangat bermanfaat bagi rumah sakit daerah.
"Dengan adanya tambahan dokter spesialis, pasien di RSUD Besuki kini memiliki akses yang lebih baik untuk mendapatkan pelayanan kesehatan yang optimal," tutur dia.
Program yang merupakan bagian dari inisiatif Kementerian Kesehatan RI melalui Direktorat Pendayagunaan Tenaga Kesehatan, lanjut Dokter Imam, berupaya menghimpun dokter-dokter spesialis lulusan luar negeri untuk bekerja di tanah air.
"Dr. Suyanto Lim adalah dokter spesialis kedua yang bergabung di RSUD Besuki melalui program Kemenkes, setelah dr. Jessica Ievina Gobel, Sp.OG, seorang dokter spesialis kandungan lulusan Filipina," kata dia.
Ketua Subkomite Pembekalan Komite Bersama Adaptasi Kementerian Kesehatan, drg. Oscar Primadi, menjelaskan bahwa Program Adaptasi Dokter Spesialis WNI Lulusan Luar Negeri ini bertujuan memenuhi kebutuhan layanan kesehatan yang merata di seluruh Indonesia.
Dokter adaptasi diharapkan mampu menyesuaikan diri dengan budaya dan karakteristik penyakit lokal selama satu tahun masa adaptasi.
"Kami yakin dokter spesialis lulusan luar negeri akan memberikan pelayanan yang komprehensif kepada pasien di seluruh pelosok Indonesia," kata drg. Oscar.
Dokter spesialis terbaru, dr. Suyanto Lim dijadwalkan segera membuka pelayanan poli kulit dan kelamin di RSUD Besuki, yang tentunya diharapkan dapat memenuhi kebutuhan masyarakat Situbondo dan sekitarnya.
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2024