Kanwil Kemenkumham Jatim terus berupaya untuk meningkatkan kompetensi dan profesionalisme para notaris di Jatim, yang salah satunya dengan mengadakan pembinaan notaris di Universitas Muhammadiyah Sidoarjo (Umsida), Kamis.
Hadir memberi keynote spech yaitu Direktur Badan Usaha Ditjen AHU Santun Maspari Siregar didampingi Kadivyankum dan HAM Kanwilkumham Jatim Dulyono, sedangkan dari Umsida hadir Wakil Rektor I Hana Catur Wahyudi dan Dekan Fakultas Bisnis Hukum dan Ilmu Sosial Poppy Febriana.
Santun Maspari Siregar menyampaikan bahwa saat menjalankannya jabatannya notaris dituntut untuk selalu menjunjung tinggi integritas.
"Dalam setiap akta yang notaris buat, terdapat tanggung jawab besar untuk memastikan bahwa setiap transaksi dan dokumen yang disahkan adalah sah, jujur, dan sesuai dengan aturan hukum yang berlaku," urainya.
Ia mengatakan, jangan sampai notaris melakukan hal-hal yang dapat merusak kepercayaan masyarakat terhadap profesi notaris.
"Ingatlah bahwa kredibilitas notaris dibangun dari waktu ke waktu, namun bisa hancur seketika bila notaris melanggar etika atau tidak hati-hati dalam bekerja," ujarnya.
Dia juga menyampaikan agar notaris berhati-hati terutama untuk menjaga akun AHU Onlinenya karena beberapa waktu yang lalu, ditemukan fakta seorang oknum biro jasa memiliki akses ke banyak akun notaris, sehingga terjadi penyalahgunaan akun notaris yang menyebabkan puluhan SK harus dibatalkan.
"Karena transaksi dilakukan secara ilegal," katanya.
Sementara itu Kadivyankum dan HAM Kanwilkumham Jatim Dulyono menyampaikan bahwa kemampuan notaris untuk beradaptasi dengan perkembangan teknologi lebih proaktif dalam memanfaatkan teknologi sebagai alat bantu kerja.
Namun, dengan kemajuan teknologi ini, muncul pula tantangan baru, termasuk potensi penyalahgunaan akun notaris.
"Untuk itu, penting bagi kita semua, khususnya para notaris, untuk senantiasa menjaga kepercayaan masyarakat dengan memastikan keamanan akun dan data pribadi, serta berkomitmen untuk tidak menyalahgunakannya," ujarnya.
Hadir memberi keynote spech yaitu Direktur Badan Usaha Ditjen AHU Santun Maspari Siregar didampingi Kadivyankum dan HAM Kanwilkumham Jatim Dulyono, sedangkan dari Umsida hadir Wakil Rektor I Hana Catur Wahyudi dan Dekan Fakultas Bisnis Hukum dan Ilmu Sosial Poppy Febriana.
Santun Maspari Siregar menyampaikan bahwa saat menjalankannya jabatannya notaris dituntut untuk selalu menjunjung tinggi integritas.
"Dalam setiap akta yang notaris buat, terdapat tanggung jawab besar untuk memastikan bahwa setiap transaksi dan dokumen yang disahkan adalah sah, jujur, dan sesuai dengan aturan hukum yang berlaku," urainya.
Ia mengatakan, jangan sampai notaris melakukan hal-hal yang dapat merusak kepercayaan masyarakat terhadap profesi notaris.
"Ingatlah bahwa kredibilitas notaris dibangun dari waktu ke waktu, namun bisa hancur seketika bila notaris melanggar etika atau tidak hati-hati dalam bekerja," ujarnya.
Dia juga menyampaikan agar notaris berhati-hati terutama untuk menjaga akun AHU Onlinenya karena beberapa waktu yang lalu, ditemukan fakta seorang oknum biro jasa memiliki akses ke banyak akun notaris, sehingga terjadi penyalahgunaan akun notaris yang menyebabkan puluhan SK harus dibatalkan.
"Karena transaksi dilakukan secara ilegal," katanya.
Sementara itu Kadivyankum dan HAM Kanwilkumham Jatim Dulyono menyampaikan bahwa kemampuan notaris untuk beradaptasi dengan perkembangan teknologi lebih proaktif dalam memanfaatkan teknologi sebagai alat bantu kerja.
Namun, dengan kemajuan teknologi ini, muncul pula tantangan baru, termasuk potensi penyalahgunaan akun notaris.
"Untuk itu, penting bagi kita semua, khususnya para notaris, untuk senantiasa menjaga kepercayaan masyarakat dengan memastikan keamanan akun dan data pribadi, serta berkomitmen untuk tidak menyalahgunakannya," ujarnya.
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2024