Ketua Dewan Penyantun Komite Olahraga Nasional Indonesia (KONI) Jawa Timur AA LaNyalla Mahmud Mattalitti meminta Pemusatan Latihan Daerah (Puslatda) masing-masing cabang olahraga segera dipersiapkan jauh-jauh hari untuk menghadapi Pekan Olahraga Nasional (PON) XXII Nusa Tenggara.
"Agar persiapan kita itu betul-betul matang. Puslatda jangan hanya digelar menjelang pelaksanaan PON saja. Jauh hari sebelum itu, akan lebih baik sudah mempersiapkan diri, sehingga stamina dan prestasi atlet terjaga," kata LaNyalla dalam keterangannya di Surabaya, Selasa.
LaNyalla yang juga Ketua Umum PB Muaythai Indonesia itu, menilai jika atlet sudah dipersiapkan secara berkesinambungan dalam menghadapi even olahraga empat tahunan tersebut, maka hasilnya bisa lebih baik.
"Atlet ini aset kita. Atlet itu perlu ruang untuk terus menempa dirinya. Di mana ruang itu, ya di kejuaraan, even atau di Puslatda. Harus dari jauh hari dipersiapkan. Jangan mendadak ketika PON akan diselenggarakan saja," ujar pria yang juga menjabat sebagai anggota Dewan Perwakilan Daerah (DPD) RI itu.
Dalam kesempatan tersebut, LaNyalla yang didampingi Ketua Umum KONI Jatim M Nabil, juga bertemu langsung dengan sejumlah Ketua dan Sekretaris Pengurus Provinsi Cabang Olahraga, diantaranya Panjat Tebing (Pengprov FPTI Jatim) dan Muaythai (Pengprov Muaythai Indonesia Jawa Timur).
Kemudian, Wushu (Pengprov Wushu Indonesia Jawa Timur), Angkat Besi (Pengprov PABSI Jawa Timur), binaraga (Pengprov PBFI Jawa Timur) serta sepak bola (Asprov PSSI Jatim).
Sementara itu, Ketum KONI Jatim M Nabil juga berharap agar LaNyalla bisa mendorong KONI Pusat untuk segera menentukan cabang dan nomor yang akan dipertandingkan di PON XXII.
"Hal tersebut untuk memastikan penyusunan program Puslatda PON di masing-masing daerah, terutama di Jatim," katanya.
Sebagaimana diketahui, kata dia, dalam PON Aceh-Sumut, Jatim menduduki peringkat ketiga dengan total perolehan medali sebanyak 421, dengan rincian 146 emas, 134 perak, dan 141 perunggu.
"Meski tidak menjadi juara umum, namun target perolehan medali sudah terlampaui," ucapnya.
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2024
"Agar persiapan kita itu betul-betul matang. Puslatda jangan hanya digelar menjelang pelaksanaan PON saja. Jauh hari sebelum itu, akan lebih baik sudah mempersiapkan diri, sehingga stamina dan prestasi atlet terjaga," kata LaNyalla dalam keterangannya di Surabaya, Selasa.
LaNyalla yang juga Ketua Umum PB Muaythai Indonesia itu, menilai jika atlet sudah dipersiapkan secara berkesinambungan dalam menghadapi even olahraga empat tahunan tersebut, maka hasilnya bisa lebih baik.
"Atlet ini aset kita. Atlet itu perlu ruang untuk terus menempa dirinya. Di mana ruang itu, ya di kejuaraan, even atau di Puslatda. Harus dari jauh hari dipersiapkan. Jangan mendadak ketika PON akan diselenggarakan saja," ujar pria yang juga menjabat sebagai anggota Dewan Perwakilan Daerah (DPD) RI itu.
Dalam kesempatan tersebut, LaNyalla yang didampingi Ketua Umum KONI Jatim M Nabil, juga bertemu langsung dengan sejumlah Ketua dan Sekretaris Pengurus Provinsi Cabang Olahraga, diantaranya Panjat Tebing (Pengprov FPTI Jatim) dan Muaythai (Pengprov Muaythai Indonesia Jawa Timur).
Kemudian, Wushu (Pengprov Wushu Indonesia Jawa Timur), Angkat Besi (Pengprov PABSI Jawa Timur), binaraga (Pengprov PBFI Jawa Timur) serta sepak bola (Asprov PSSI Jatim).
Sementara itu, Ketum KONI Jatim M Nabil juga berharap agar LaNyalla bisa mendorong KONI Pusat untuk segera menentukan cabang dan nomor yang akan dipertandingkan di PON XXII.
"Hal tersebut untuk memastikan penyusunan program Puslatda PON di masing-masing daerah, terutama di Jatim," katanya.
Sebagaimana diketahui, kata dia, dalam PON Aceh-Sumut, Jatim menduduki peringkat ketiga dengan total perolehan medali sebanyak 421, dengan rincian 146 emas, 134 perak, dan 141 perunggu.
"Meski tidak menjadi juara umum, namun target perolehan medali sudah terlampaui," ucapnya.
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2024