Tim gabungan dari unsur polisi, TNI dan Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Sumenep, Jawa Timur membersihkan aliran sungai di wilayah itu, Kamis, guna mencegah terjadinya banjir yang biasa terjadi saat musim hujan.
"Selain sebagai bentuk kepedulian, aksi bersih-bersih sungai ini juga sebagai bentuk kampanye kepada masyarakat agar mereka memiliki kepedulian terhadap kebersihan sungai yang selama ini menjadi penyebab banjir," kata Kapolres Sumenep AKBP Henri Noveri Santoso di sela-sela kegiatan itu.
Kapolres berbaur dengan anggota dan tim Pemkab Sumenep membersihkan aliran sungai di Sungai Marengan Sumenep, Kamis.
Berbagai jenis sampah yang ada di Sungai Marengan, Kecamatan Kota, yang menjadi sumbatan aliran air dibersihkan.
Sampah-sampah ini yang menjadikan fungsi sungai tidak berjalan sebagaimana mestinya.
"Kita melihat kerap terjadi genangan air dan menyebabkan terjadinya kenaikan debit air di musim hujan akibat tumpukan sampah seperti ini," ujarnya.
Kegiatan ini, kata Kapolres AKBP Henri diharapkan bisa menyadarkan diri sendiri dan masyarakat Sumenep agar tetap menjaga kelestarian sungai dengan baik dan tidak membuang sampah sembarangan apalagi di sungai.
"Dengan lingkungan yang bersih dan asri membuat kita bisa hidup sehat dan bebas dari banjir," ujarnya.
Aliran sungai yang bersih dan bebas sampah, terutama sampah plastik bukan hanya untuk mencegah terjadinya banjir di musim hujan, tetapi agar para petani yang memerlukan air dari aliran sungai tersebut tidak resah, karena banyaknya sampah yang masuk ke sawah mereka.
"Kami mengimbau kepada masyarakat agar tetap menjaga sungai dan lingkungan kita dengan tidak membuang sampah sembarangan,” katanya.
Menurut data Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Pemkab Sumenep, Kecamatan Kota Sumenep merupakan satu dari empat kecamatan yang masih daerah rawan banjir saat musim hujan.
Tiga kecamatan lainnya masing-masing Kecamatan Lenteng, Batuan, dan Kecamatan Bluto, Sumenep.
Selain karena curah hujan tinggi, yang juga sering menjadi penyebab banjir, karena luapan air sungai.
"Karena itu, aksi bersih-bersih aliran sungai dari sampah perlu dilakukan sebelum memasuki puncak musim hujan," kata Kepala Pelaksana BPBD Pemkab Sumenep Achmad Laily Maulidi.
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2024
"Selain sebagai bentuk kepedulian, aksi bersih-bersih sungai ini juga sebagai bentuk kampanye kepada masyarakat agar mereka memiliki kepedulian terhadap kebersihan sungai yang selama ini menjadi penyebab banjir," kata Kapolres Sumenep AKBP Henri Noveri Santoso di sela-sela kegiatan itu.
Kapolres berbaur dengan anggota dan tim Pemkab Sumenep membersihkan aliran sungai di Sungai Marengan Sumenep, Kamis.
Berbagai jenis sampah yang ada di Sungai Marengan, Kecamatan Kota, yang menjadi sumbatan aliran air dibersihkan.
Sampah-sampah ini yang menjadikan fungsi sungai tidak berjalan sebagaimana mestinya.
"Kita melihat kerap terjadi genangan air dan menyebabkan terjadinya kenaikan debit air di musim hujan akibat tumpukan sampah seperti ini," ujarnya.
Kegiatan ini, kata Kapolres AKBP Henri diharapkan bisa menyadarkan diri sendiri dan masyarakat Sumenep agar tetap menjaga kelestarian sungai dengan baik dan tidak membuang sampah sembarangan apalagi di sungai.
"Dengan lingkungan yang bersih dan asri membuat kita bisa hidup sehat dan bebas dari banjir," ujarnya.
Aliran sungai yang bersih dan bebas sampah, terutama sampah plastik bukan hanya untuk mencegah terjadinya banjir di musim hujan, tetapi agar para petani yang memerlukan air dari aliran sungai tersebut tidak resah, karena banyaknya sampah yang masuk ke sawah mereka.
"Kami mengimbau kepada masyarakat agar tetap menjaga sungai dan lingkungan kita dengan tidak membuang sampah sembarangan,” katanya.
Menurut data Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Pemkab Sumenep, Kecamatan Kota Sumenep merupakan satu dari empat kecamatan yang masih daerah rawan banjir saat musim hujan.
Tiga kecamatan lainnya masing-masing Kecamatan Lenteng, Batuan, dan Kecamatan Bluto, Sumenep.
Selain karena curah hujan tinggi, yang juga sering menjadi penyebab banjir, karena luapan air sungai.
"Karena itu, aksi bersih-bersih aliran sungai dari sampah perlu dilakukan sebelum memasuki puncak musim hujan," kata Kepala Pelaksana BPBD Pemkab Sumenep Achmad Laily Maulidi.
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2024