Bojonegoro - Tim Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), dijadwalkan meninjau daerah bencana banjir bandang yang melanda sejumlah desa di Kecamatan Sukosewu, Kapas, dan Balen, Bojonegoro, Jatim, akibat meluapkan Kali Pacal, Selasa (28/2).
"Tujuan BNPB meninjau bencana banjir bandang di Bojonegoro sebagai evaluasi dalam penanggulangan banjir bandang di daerah, " kata Sekretaris Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Bojonegoro, Budi MZ, Rabu.
Ia menjelaskan, peninjauan yang dilakukan BNPB tersebut, juga berdasarkan laporan BPBD atas bencana banjir bandang di daerah setempat. "Tapi, kedatangan BNPB bukan karena akan menyalurkan bantuan, tapi pemecahan masalah penanggulangan bencana selanjutnya, " katanya menegaskan.
Menurut dia, sesuai jadwal Tim BNPB akan meninjau bencana banjir bandang di sejumlah desa di Kecamatan Sukosewu, Kapas dan Balen. Selain di Bojonegoro, BNPB juga meninjau daerah bencana lainnya di Jatim.
"Tim BNPB juga meninjau daerah bencana lainnya di Jatim, seperti di Lumajang. Kemungkinan, Kamis (1/3), baru datang ke Bojonegoro, " katanya.
Secara terpisah, Kasi Kesiapsiagaan BPBD, Sutardjo, menjelaskan, daerah wilayah selatan Bojonegoro, rawan terjadi banjir bandang tidak hanya yang disebabkan meluapnya Kali Pacal. Namun, di sejumlah daerah lainnya juga rawan banjir bandang, akibat rusaknya hutan di wilayah selatan.
Ia mencontohkan, bersamaan dengan banjir bandang meluapnya Kali Pacal, banjir bandang juga terjadi di Desa Sumberbendo dan Ngorogunung, Kecamatan Bubulan, yang mengakibatkan ratusan rumah warga diterjang banjir bandang.
"Banjir bandang di dua desa itu, berasal dari lereng gunung yang hutannya gundul, " katanya mengungkapkan.
Bersamaan dengan banjir bandang itu, kata dia, juga terjadi angin puting beliung di Desa Jono, Kecamatan Temayang, yang mengakibatkan sekitar 45 rumah milik warga rusak sedang dan ringan.
"Kondisi bencana banjir bandang juga bencana lainnya yang terjadi di Bojonegoro, akan kami laporkan secara langsung kepada BNPB, " katanya.
Sutardjo mengatakan, belum bisa menyebutkan jumlah kerugian akibat bencana banjir bandang dan bencana lainnya di daerahnya yang baru saja terjadi itu.
"Perhitungan kerugian bencana dilakukan posko bencana di masing-masing kecamatan, dan laporannya belum masuk, " katanya.
Berdasarkan laporan sementara, banjir bandang yang terjadi akibat meluapnya Kali Pacal, melanda Desa Klepek, Kalicilik, Sukosewu, Jumput, Duyungan dan semanding, Kecamatan Sukosewu. Sementara itu, di Desa Kedaton, Kecamatan Kapas, warga yang terkena dampak banjir bandang, Sebanyak 525 kepala keluarga (KK),
Sedangkan banjir bandang tersebut, juga menerjang Desa Ngadiluhur, Sidobandung, Kabunan, Suwaloh, Mulyoagung, dan Sobontoro, Kecamatan Balen, mengakibatkan sedikitnya 2.000 pemukiman warga terendam air banjir.
Selain itu, lanjutnya, banjir bandang di daerah setempat, dengan ketinggian berkisar 20-70 meter itu, juga menerjang 112 hektare tanaman padi siap panen. (*).
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2012
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2012