Bojonegoro - Posko bencana tingkat kecamatan dan kabupaten di Bojonegoro yang melibatkan berbagai pihak terkait akan berakhir 22 Maret 2012. "Posko bencana ini, dibuka dan berakhirnya berdasarkan instruksi Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Provinsi Jatim, " kata Kasi Kesiapsiagaan Badan Penanggulangan Bencana (BPBD) Bojonegoro, Sutardjo, Senin. Ia menjelaskan, posko bencana yang dibuka 1 Januari 2012 di tingkat kecamatan dan di kantor BPBD kabupaten, tidak hanya menangani bencana banjir. Tetapi juga menangani tanah longsor, angin puting beliung dan bencana lainnya. "Karena itu, posko bencana masih tetap siaga 24 jam, meskipun kondisi Bengawan Solo aman, " katanya. Disebutkan, petugas di posko bencana, selain dari personel BPBD, juga melibatkan berbagai pihak mulai jajaran Kodim 0813, Polres dan berbagai pihak lainnya, termasuk Taruna Siaga Bencana (Tagana), Orari dan Rapi. "Setelah posko bencana berakhir, penangananan bencana langsung dilakukan BPBD, " katanya. Menurut dia, berdasarkan instruksi BPBD Provinsi Jatim, posko bencana memiliki tugas menyiagakan personel dan menyiapkan berbagai prasarana dan sarana penanggulangan bencana. Tugas lainnya, melakukan sosialisasi kepada masyarakat agar waspada dalam menghadapi kemungkinan terjadinya bencana di daerah masing-masing. Ia mencontohkan, sosialisasi menghadapi bencana angin puting beliung sudah dilakukan di masyarakat melalui pengumuman, radio dan media massa lainnya. "Pada pokoknya masyarakat diminta waspada, kalau di wilayahnya ada pohon tua, diminta segera ditebang, agar tidak menimbulkan kerusakan kalau sewaktu-waktu roboh," katanya. Berdasarkan data di BPBD Bojonegoro, sejak 1 Januari hingga 18 Februari telah terjadi dua kali bencana banjir luapang Bengawan Solo, yang mengakibatkan kerugian sebesar Rp8 miliar, akibat rusaknya areal tanaman padi sekitar 1.300 hektare di daerah setempat. Di samping itu, empat kali banjir bandang, 12 kali tanah longsor, empat kali angin puting beliung, satu kali kebakaran dengan kerugian berkisar Rp257 miliar. Dalam kejadian bencana di Bojonegoro itu, ada lima warga tewas tenggelam, satu warga meninggal disambar petir dan satu warga meninggal karena tersengat listrik. (*)

Pewarta:

Editor : Didik Kusbiantoro


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2012