Kementerian Pertanian (Kementan) bersama Dinas Pertanian (Diperta) Kabupaten Probolinggo melakukan gerakan tanam padi dengan penambahan areal tanam (PAT) melalui pompanisasi di Desa Randujalak, Kabupaten Probolinggo, Jawa Timur, Rabu.
"Kabupaten Probolinggo diberi target melalui pompanisasi seluas 1.735 hektare dan bantuan benih padi gogo seluas 634 hektare," kata Kepala Balai Besar POPT Jatisari Tangerang Kementan RI Yuristianto saat menghadiri gerakan tanam padi di Probolinggo.
Kegiatan itu diawali dengan pencabutan pohon tembakau varietas Paiton VO dan dilanjutkan dengan gerakan tanam padi PAT melalui pompanisasi secara simbolis oleh Pj Bupati Probolinggo Ugas Irwanto dan Kepala BB POPT Yuristianto, Forkopimka Besuk, Plt Kepala Diperta dan Kepala Desa Randujalak.
"Untuk mendukung pencapaian target itu, Kementan sudah memberikan pompa sebanyak 147 unit ke kelompok tani. Kami juga memberikan irigasi perpompaan sebanyak 11 unit dan irigasi perpipaan sebanyak 2 unit," tuturnya.
Ia mengatakan Kementan juga memberikan bantuan benih untuk 634 ha padi gogo, sehingga diharapkan bantuan yang diberikan kepada petani bisa dimanfaatkan semaksimal mungkin.
"Kabupaten Probolinggo luar biasa dari prestasi yang hanya 30 persen sekarang sudah melampaui target sudah lebih dari 100 persen. Totalnya itu ada 1.403 ha untuk yang pompanisasi tadah hujan dan bantuan benih sudah terealisasi 962 ha," katanya.
Sementara Pj Bupati Probolinggo Ugas Irwanto mengatakan gerakan tanam padi itu dilakukan untuk Penambahan Areal Tanam (PAT) melalui pompanisasi, sehingga pertanian itu menjadi lebih efektif, lebih luas dan lebih berdaya saing sehingga menghasilkan peningkatan proses untuk ketahanan pangan lebih kuat.
"Gerakan tanam padi itu dilakukan melalui program pompanisasi yang awalnya penanaman biasanya masyarakat di daerah sawah-sawah tadah hujan itu hanya sekali dengan hanya menunggu hujan, tetapi dengan pompanisasi bisa 2 hingga 3 kali panen," ujarnya.
Ia menjelaskan program itu merupakan sesuatu yang luar biasa dari inovasi dan terobosan yang dilakukan Diperta Kabupaten Probolinggo dan didukung oleh Kementan, sehingga tinggal bagaimana menerapkan keseluruh wilayah Kabupaten Probolinggo.
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2024
"Kabupaten Probolinggo diberi target melalui pompanisasi seluas 1.735 hektare dan bantuan benih padi gogo seluas 634 hektare," kata Kepala Balai Besar POPT Jatisari Tangerang Kementan RI Yuristianto saat menghadiri gerakan tanam padi di Probolinggo.
Kegiatan itu diawali dengan pencabutan pohon tembakau varietas Paiton VO dan dilanjutkan dengan gerakan tanam padi PAT melalui pompanisasi secara simbolis oleh Pj Bupati Probolinggo Ugas Irwanto dan Kepala BB POPT Yuristianto, Forkopimka Besuk, Plt Kepala Diperta dan Kepala Desa Randujalak.
"Untuk mendukung pencapaian target itu, Kementan sudah memberikan pompa sebanyak 147 unit ke kelompok tani. Kami juga memberikan irigasi perpompaan sebanyak 11 unit dan irigasi perpipaan sebanyak 2 unit," tuturnya.
Ia mengatakan Kementan juga memberikan bantuan benih untuk 634 ha padi gogo, sehingga diharapkan bantuan yang diberikan kepada petani bisa dimanfaatkan semaksimal mungkin.
"Kabupaten Probolinggo luar biasa dari prestasi yang hanya 30 persen sekarang sudah melampaui target sudah lebih dari 100 persen. Totalnya itu ada 1.403 ha untuk yang pompanisasi tadah hujan dan bantuan benih sudah terealisasi 962 ha," katanya.
Sementara Pj Bupati Probolinggo Ugas Irwanto mengatakan gerakan tanam padi itu dilakukan untuk Penambahan Areal Tanam (PAT) melalui pompanisasi, sehingga pertanian itu menjadi lebih efektif, lebih luas dan lebih berdaya saing sehingga menghasilkan peningkatan proses untuk ketahanan pangan lebih kuat.
"Gerakan tanam padi itu dilakukan melalui program pompanisasi yang awalnya penanaman biasanya masyarakat di daerah sawah-sawah tadah hujan itu hanya sekali dengan hanya menunggu hujan, tetapi dengan pompanisasi bisa 2 hingga 3 kali panen," ujarnya.
Ia menjelaskan program itu merupakan sesuatu yang luar biasa dari inovasi dan terobosan yang dilakukan Diperta Kabupaten Probolinggo dan didukung oleh Kementan, sehingga tinggal bagaimana menerapkan keseluruh wilayah Kabupaten Probolinggo.
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2024