Israel mengumumkan penutupan total wilayah pendudukan Tepi Barat pada Senin, menandai setahun serangan Hamas pada 7 Oktober 2023 sekaligus awal agresi Israel di Gaza yang hingga kini masih berlangsung dan telah menewaskan sekitar 42.000 orang dan melukai hampir 97.000 lainnya.

Otoritas penyiaran resmi pada Ahad melaporkan bahwa Israel telah memutuskan untuk memberlakukan perimeter keamanan penuh di sekitar Tepi Barat dengan menutup penyeberangan yang menghubungkannya dengan Israel dan melarang masuk pekerja Palestina.

Militer Israel memutuskan untuk memperkuat kehadiran pasukan di seluruh Tepi Barat dan di semua lini guna mengantisipasi insiden yang bertepatan dengan setahun agresi, menurut penyiar tersebut.

Ketegangan di seluruh Tepi Barat meningkat di tengah serangan brutal Israel di Jalur Gaza yang telah menewaskan lebih dari 41.800 orang, yang mayoritas perempuan dan anak-anak, sejak 7 Oktober lalu.

Di wilayah pendudukan Tepi Barat sedikitnya 742 warga Palestina, termasuk anak-anak, tewas dan hampir 6.200 lainnya terluka serta lebih dari 10.900 orang ditangkap, menurut data Palestina.

Eskalasi itu menyusul opini hukum bersejarah yang dikeluarkan Mahkamah Internasional (ICJ) pada Juli, yang menyatakan bahwa pendudukan Israel selama puluhan tahun atas tanah Palestina merupakan pelanggaran hukum dan menuntut evakuasi semua permukiman di Tepi Barat dan Yerusalem Timur.

Pewarta: Asri Mayang Sari

Editor : Abdullah Rifai


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2024