Mahasiswa Fakultas Teknologi Pertanian (FTP) dan Fakultas Ilmu Komputer (FILKOM) Universitas Brawijaya (UB) berkolaborasi mengembangkan SpectraGrow, yakni aplikasi rekomendasi tanaman berbasis data satelit Sentinel-2A dan machine learning yang memanfaatkan karakteristik tanah.
Aplikasi Android itu diharapkan mampu mengoptimalkan proses produksi pertanian dan meningkatkan hasil secara signifikan.
Ketua Tim Pengembangan SpectraGrow, Setiyaki Aruma Nandi di Malang, Jawa Timur, Rabu, mengatakan aplikasi ini dibangun menggunakan teknologi remote sensing dan machine learning, dengan tingkat akurasi di atas 90 persen dalam analisis kesesuaian lahan berdasarkan parameter, seperti NDVI, NDMI, NDSI, Albedo, dan SKL yang diolah melalui ArcGIS.
Dengan aplikasi ini, katanya, petani dapat merencanakan jenis tanaman yang paling sesuai untuk lahan mereka, sehingga membantu meningkatkan produktivitas dan efisiensi.
"Peningkatan populasi penduduk Indonesia membuat kebutuhan pangan semakin mendesak. Sistem rekomendasi tanaman ini diharapkan bisa menjadi solusi cerdas untuk memastikan ketersediaan pangan yang cukup,” kata Setiyaki.
Penelitian untuk menciptakan SpectraGrow tersebut berlangsung selama empat bulan dan tidak lepas dari tantangan dan pembelajaran.
Baca juga: Apatte62 Brawijaya siap raih gelar juara KMHE 2024
Ia mengatakan dukungan dari universitas dan berbagai fasilitas pengembangan membantu tim SpectraGrow menyiapkan inovasi ini untuk bersaing di ajang bergengsi Pekan Ilmiah Mahasiswa Nasional (PIMNAS) ke-37 di Universitas Airlangga.
Melalui Program Kreativitas Mahasiswa (PKM) Karsa Cipta yang didukung oleh Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbudristek), tim SpectraGrow mengembangkan inovasi ini di bawah bimbingan Dr Dimas Firmanda Al Riza.
Tim terdiri atas mahasiswa FTP yakni Setiyaki Aruma Nandi, Fransiskus Rio Pandi, Keiza Alfera Hummairo Assyura, Putri Eka Wulandari serta Bonaventura Julio Putra Nandika dari FILKOM UB.
Baca juga: Mendag ajak mahasiswa manfaatkan peluang kesuksesan dari dunia digital
Setiyaki mengatakan inovasi SpectraGrow tak hanya dipersiapkan untuk PIMNAS, tetapi juga diharapkan dapat memberikan dampak positif bagi petani dan masyarakat luas, serta berkontribusi nyata pada pengembangan pertanian unggul di Indonesia.
“Kami berterima kasih kepada Kemendikbudristek atas pendanaan dan dukungan yang kami terima, serta kepada UB yang selalu memberikan dukungan kepada kami. Inovasi ini kami persembahkan untuk pertanian Indonesia yang lebih maju dan berkelanjutan,” kata Setiyaki.
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2024
Aplikasi Android itu diharapkan mampu mengoptimalkan proses produksi pertanian dan meningkatkan hasil secara signifikan.
Ketua Tim Pengembangan SpectraGrow, Setiyaki Aruma Nandi di Malang, Jawa Timur, Rabu, mengatakan aplikasi ini dibangun menggunakan teknologi remote sensing dan machine learning, dengan tingkat akurasi di atas 90 persen dalam analisis kesesuaian lahan berdasarkan parameter, seperti NDVI, NDMI, NDSI, Albedo, dan SKL yang diolah melalui ArcGIS.
Dengan aplikasi ini, katanya, petani dapat merencanakan jenis tanaman yang paling sesuai untuk lahan mereka, sehingga membantu meningkatkan produktivitas dan efisiensi.
"Peningkatan populasi penduduk Indonesia membuat kebutuhan pangan semakin mendesak. Sistem rekomendasi tanaman ini diharapkan bisa menjadi solusi cerdas untuk memastikan ketersediaan pangan yang cukup,” kata Setiyaki.
Penelitian untuk menciptakan SpectraGrow tersebut berlangsung selama empat bulan dan tidak lepas dari tantangan dan pembelajaran.
Baca juga: Apatte62 Brawijaya siap raih gelar juara KMHE 2024
Ia mengatakan dukungan dari universitas dan berbagai fasilitas pengembangan membantu tim SpectraGrow menyiapkan inovasi ini untuk bersaing di ajang bergengsi Pekan Ilmiah Mahasiswa Nasional (PIMNAS) ke-37 di Universitas Airlangga.
Melalui Program Kreativitas Mahasiswa (PKM) Karsa Cipta yang didukung oleh Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbudristek), tim SpectraGrow mengembangkan inovasi ini di bawah bimbingan Dr Dimas Firmanda Al Riza.
Tim terdiri atas mahasiswa FTP yakni Setiyaki Aruma Nandi, Fransiskus Rio Pandi, Keiza Alfera Hummairo Assyura, Putri Eka Wulandari serta Bonaventura Julio Putra Nandika dari FILKOM UB.
Baca juga: Mendag ajak mahasiswa manfaatkan peluang kesuksesan dari dunia digital
Setiyaki mengatakan inovasi SpectraGrow tak hanya dipersiapkan untuk PIMNAS, tetapi juga diharapkan dapat memberikan dampak positif bagi petani dan masyarakat luas, serta berkontribusi nyata pada pengembangan pertanian unggul di Indonesia.
“Kami berterima kasih kepada Kemendikbudristek atas pendanaan dan dukungan yang kami terima, serta kepada UB yang selalu memberikan dukungan kepada kami. Inovasi ini kami persembahkan untuk pertanian Indonesia yang lebih maju dan berkelanjutan,” kata Setiyaki.
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2024