Komisi Pemilihan Umum Kabupaten Ponorogo, Jawa Timur telah menetapkan jumlah pemilih tetap (DPT) yang memiliki hak pilih dalam pilkada serentak pada November 2024 di daerah itu sebanyak 762.415 orang.
"Kami sudah plenokan. Dan hasilnya, DPT kita 762.415 jiwa. Jumlah ini turun dari DPS yang sebelumnya berjumlah 763.825 orang," kata Komisioner KPU Ponorogo, Khusnul Khotimah di Ponorogo, Selasa.
Dari DPT itu, Khusnul merinci jumlah pemilih laki-laki sebanyak 376.015 orang dan 386.400 pemilih perempuan.
Jumlah tersebut mengalami penurunan jika dibandingkan dengan hasil daftar pemilih sementara (DPS) yang ditetapkan Agustus 2024.
Penurunan DPT dari DPS 1.680 jiwa tersebut karena beberapa faktor sehingga dinyatakan tidak memenuhi syarat (TMS). Di antaranya karena data ganda, kematian hingga pindah di luar wilayah.
Namun, ia memastikan jika DPT yang telah ditetapkan tersebut sudah sesuai dengan yang di lapangan.
"Setelah pengumuman DPT ini nantinya masih ada tahapan yakni daftar pemilih tambahan (DPTB) dimana masyarakat yang belum tercatat masih bisa masuk sebagai pemilih," katanya.
Khusnul menyebut jika jumlahnya angkanya mengalami peningkatan sebanyak 3.370 pemilih.
Pada pilkada lalu jumlah DPT tercatat sebanyak 759.045 pemilih. Hal ini lantaran jumlah pemilih baru juga mengalami peningkatan.
"Contohnya kalau tahun 2020 lalu belum dapat hak suara, tahun ini sudah bisa. Mayoritas penambahan jumlah ini oleh generasi Z," katanya.
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2024
"Kami sudah plenokan. Dan hasilnya, DPT kita 762.415 jiwa. Jumlah ini turun dari DPS yang sebelumnya berjumlah 763.825 orang," kata Komisioner KPU Ponorogo, Khusnul Khotimah di Ponorogo, Selasa.
Dari DPT itu, Khusnul merinci jumlah pemilih laki-laki sebanyak 376.015 orang dan 386.400 pemilih perempuan.
Jumlah tersebut mengalami penurunan jika dibandingkan dengan hasil daftar pemilih sementara (DPS) yang ditetapkan Agustus 2024.
Penurunan DPT dari DPS 1.680 jiwa tersebut karena beberapa faktor sehingga dinyatakan tidak memenuhi syarat (TMS). Di antaranya karena data ganda, kematian hingga pindah di luar wilayah.
Namun, ia memastikan jika DPT yang telah ditetapkan tersebut sudah sesuai dengan yang di lapangan.
"Setelah pengumuman DPT ini nantinya masih ada tahapan yakni daftar pemilih tambahan (DPTB) dimana masyarakat yang belum tercatat masih bisa masuk sebagai pemilih," katanya.
Khusnul menyebut jika jumlahnya angkanya mengalami peningkatan sebanyak 3.370 pemilih.
Pada pilkada lalu jumlah DPT tercatat sebanyak 759.045 pemilih. Hal ini lantaran jumlah pemilih baru juga mengalami peningkatan.
"Contohnya kalau tahun 2020 lalu belum dapat hak suara, tahun ini sudah bisa. Mayoritas penambahan jumlah ini oleh generasi Z," katanya.
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2024