Majelis Remaja Masjid dan Generasi Z Islami (Remas GenZI) Masjid Nasional Al Akbar Surabaya (MAS) mencetak 75 GenZI menjadi Konten Kreator yang Islami dalam "Pelatihan Konten Kreator yang Marketable" (PKKM) di Surabaya pada 21-22 September 2024.
"PKKM itu pelatihan yang sangat spesial untuk meningkatkan kemampuan dalam konten kreatif yang makin marketable," kata Ketua Badan Pelaksana Pengelola (BPP) MAS DR KHM Sudjak MAg saat membuka pelatihan di Surabaya, Jawa Timur, Sabtu.
Didampingi Bendahara BPP MAS HM Soedarto, ia berpesan agar peserta pelatihan yang diadakan Majelis GenZI MAS seri ke-11 itu mengikuti pelatihan secara optimal.
"GenZI jangan loyo, hanya ikut pembukaan dan penutupan saja, nanti manfaatnya juga nggak optimal," katanya.
Sementara itu, Ketua Bidang Imarah BPP MAS yang juga Pembina GenZI MAS Ustadz HM Ghofirin mengatakan GenZI merupakan generasi penting karena akan mendominasi era Indonesia Emas 2045.
"Para GenZI inilah yang akan menjadi pemimpin, pengusaha, dai, dan sebagainya. Sekarang, GenZI masih 26,7 persen, bahkan GenZI Jatim saja sekarang sudah 24,8 persen, tetapi pada 2035 akan ada 65 persen lebih, maka pelatihan ini sangat penting," katanya.
Oleh karena itu, Remaja Masjid dan GenZI MAS berkomitmen menyiapkan Majelis GenZI dalam beberapa seri dengan tiga program spesial yakni GenZI dakwah, GenZI digital, dan GenZI entrepreneurship.
"GenZI Dakwah antara lain dengan Majelis Subuh GenZI (MSG), khotmil, pelatihan dai dan pelatihan kepemimpinan. Untuk program GenZI Digital antara lain pelatihan konten kreator yang marketable dan pelatihan manajemen masjid berbasis digital," katanya, didampingi Ketua Remaja Masjid dan GenZI M Maula Azka.
Untuk program GenZI Entrepreneurship antara lain pelatihan dan bimtek PPKM.
"PPKM ini mengajarkan cara membuat konsep bisnis secara digital, lalu konten kreatif planner, membuat video yang marketable, menjadi endorser yang sukses, dan monetization medsos jadi sumber uang," katanya.
Ia juga mengharapkan peserta pelatihan GenZI menjadi konten kreator yang Islami.
"Sebagai bagian dari Majelis GenZI Masjid Al-Akbar, kalian harus menjadi konten kreator yang Islami, atau syar'i. Kalian harus membentengi anak-anak muda dengan budi pekerti dan agama, jangan sampai kayak anak muda Thailand yang menghalalkan LGBT," katanya.
Dalam kesempatan itu, seorang peserta dari Nganjuk mengapresiasi pelatihan Majelis GenZI MAS.
"Saya sudah punya 500-an pengunjung atau follower, tetapi teman-teman lain 1.000-2.000-an follower, semoga semakin baik dengan pelatihan ini, baik kualitas maupun kuantitas," katanya.
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2024
"PKKM itu pelatihan yang sangat spesial untuk meningkatkan kemampuan dalam konten kreatif yang makin marketable," kata Ketua Badan Pelaksana Pengelola (BPP) MAS DR KHM Sudjak MAg saat membuka pelatihan di Surabaya, Jawa Timur, Sabtu.
Didampingi Bendahara BPP MAS HM Soedarto, ia berpesan agar peserta pelatihan yang diadakan Majelis GenZI MAS seri ke-11 itu mengikuti pelatihan secara optimal.
"GenZI jangan loyo, hanya ikut pembukaan dan penutupan saja, nanti manfaatnya juga nggak optimal," katanya.
Sementara itu, Ketua Bidang Imarah BPP MAS yang juga Pembina GenZI MAS Ustadz HM Ghofirin mengatakan GenZI merupakan generasi penting karena akan mendominasi era Indonesia Emas 2045.
"Para GenZI inilah yang akan menjadi pemimpin, pengusaha, dai, dan sebagainya. Sekarang, GenZI masih 26,7 persen, bahkan GenZI Jatim saja sekarang sudah 24,8 persen, tetapi pada 2035 akan ada 65 persen lebih, maka pelatihan ini sangat penting," katanya.
Oleh karena itu, Remaja Masjid dan GenZI MAS berkomitmen menyiapkan Majelis GenZI dalam beberapa seri dengan tiga program spesial yakni GenZI dakwah, GenZI digital, dan GenZI entrepreneurship.
"GenZI Dakwah antara lain dengan Majelis Subuh GenZI (MSG), khotmil, pelatihan dai dan pelatihan kepemimpinan. Untuk program GenZI Digital antara lain pelatihan konten kreator yang marketable dan pelatihan manajemen masjid berbasis digital," katanya, didampingi Ketua Remaja Masjid dan GenZI M Maula Azka.
Untuk program GenZI Entrepreneurship antara lain pelatihan dan bimtek PPKM.
"PPKM ini mengajarkan cara membuat konsep bisnis secara digital, lalu konten kreatif planner, membuat video yang marketable, menjadi endorser yang sukses, dan monetization medsos jadi sumber uang," katanya.
Ia juga mengharapkan peserta pelatihan GenZI menjadi konten kreator yang Islami.
"Sebagai bagian dari Majelis GenZI Masjid Al-Akbar, kalian harus menjadi konten kreator yang Islami, atau syar'i. Kalian harus membentengi anak-anak muda dengan budi pekerti dan agama, jangan sampai kayak anak muda Thailand yang menghalalkan LGBT," katanya.
Dalam kesempatan itu, seorang peserta dari Nganjuk mengapresiasi pelatihan Majelis GenZI MAS.
"Saya sudah punya 500-an pengunjung atau follower, tetapi teman-teman lain 1.000-2.000-an follower, semoga semakin baik dengan pelatihan ini, baik kualitas maupun kuantitas," katanya.
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2024