Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Bangkalan, Jawa Timur menyerahkan bantuan modal usaha kepada pelaku Industri Kecil Menengah (IKM) yang membuka usaha di Sentra IKM Bangkalan.
"Bantuan ini sebagai bentuk komitmen pemkab dalam berupaya mendorong percepatan ekonomi bagi pelaku IKM di Bangkalan ini," kata Penjabat (Pj) Bupati Bangkalan Arief M Edie saat menyerahkan secara simbolis bantuan itu, Kamis.
Bantuan berupa peralatan produksi yang digunakan oleh para pelaku IKM dan dana bantuan bersumber dari dana bagi hasil cukai hasil tembakau (DBHCHT) Tahun 2024 yang diterima Pemkab Bangkalan.
Menurut bupati, para pelaku IKM yang menjadi sasaran program itu sebanyak 504 orang dan semuanya merupakan warga Bangkalan yang membuka usaha IKM di Sentra IKM Bangkalan.
Menurut bupati, dari hasil verifikasi yang dilakukan Dinas Perindustrian dan Tenaga Kerja (Disperinaker), terdapat 11 kategori IKM yang mendapatkan bantuan modal usaha. Masing-masing IKM Batik sebanyak 46, IKM Jamu 1, Kerajinan 6, Keripik 15, Konveksi 206, Las 21, Meubelair 36, Minuman 8, Pandai Besi 29, IKM Perak 36 dan IKM Roti dan Kue 100.
Pemberian bantuan modal usaha berupa mesin dan peralatan produksi ini memiliki peranan strategis, terutama dalam memacu peningkatan kuantitas dan daya saing produksi IKM," katanya.
Melalui bantuan tersebut, Pj Bupati Bangkalan ini berharap memiliki efek positif, agar para pelaku IKM binaan Disperinaker Pemkab Bangkalan dapat mengembangkan usahanya lebih maju, sehingga mampu meningkatkan pendapatan dan sekaligus dapat membuka lapangan kerja dalam rangka membantu pemerintah dalam upaya meningkatkan kesejahteraan serta mengurangi tingkat pengangguran.
Para penerima bantuan modal usaha ini, sambung dia, melalui proses seleksi.
"Para penerima bantuan adalah IKM binaan yang usahanya telah dan terus berkembang. Jadi, tidak semua IKM menerima bantuan, hanya IKM berkembang dan sehat yang dinilai layak mendapat bantuan. Kami juga akan terus melakukan pembinaan kepada para IKM, terutama yang menerima bantuan, agar sektor usahanya juga terus berkembang," katanya, menambahkan.
Orang nomor satu di lingkungan Pemkab Bangkalan ini lebih lanjut berharap, ke depan Sentra IKM dapat menampung berbagai produk-produk unggulan dari UMKM yang ada di setiap kecamatan.
"Bisa melalui expo atau kegiatan inovatif lainnya sehingga selain dapat mempromosikan berbagai produk UMKM di masing-masing kecamatan, juga menjadi penggerak pemberdayaan UMKM," katanya.
Selain itu, ia juga berharap Badan Usaha Milik Desa (BUMDes) yang ada di Kabupaten Bangkalan dapat memanfaatkan potensi-potensi lokal yang ada di desa sebagai komoditas dalam menghidupkan UMKM di desa.
"Banyak sekali potensi di Bangkalan yang dapat diolah menjadi berbagai produk unggulan melalui UMKM," ujarnya.
Sentra IKM ini terletak di akses jembatan Suramadu sisi Madura, yakni di Desa Baengas, Kecamatan Labang, Kabupaten Bangkalan, sekitar 300 meter sebelum pintu masuk Jembatan Suramadu di lahan seluas 5 hektare lebih.
Pembangunan gedung ini mulai tahun 2017 dengan nilai total anggaran mencapai Rp45 miliar lebih.
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2024
"Bantuan ini sebagai bentuk komitmen pemkab dalam berupaya mendorong percepatan ekonomi bagi pelaku IKM di Bangkalan ini," kata Penjabat (Pj) Bupati Bangkalan Arief M Edie saat menyerahkan secara simbolis bantuan itu, Kamis.
Bantuan berupa peralatan produksi yang digunakan oleh para pelaku IKM dan dana bantuan bersumber dari dana bagi hasil cukai hasil tembakau (DBHCHT) Tahun 2024 yang diterima Pemkab Bangkalan.
Menurut bupati, para pelaku IKM yang menjadi sasaran program itu sebanyak 504 orang dan semuanya merupakan warga Bangkalan yang membuka usaha IKM di Sentra IKM Bangkalan.
Menurut bupati, dari hasil verifikasi yang dilakukan Dinas Perindustrian dan Tenaga Kerja (Disperinaker), terdapat 11 kategori IKM yang mendapatkan bantuan modal usaha. Masing-masing IKM Batik sebanyak 46, IKM Jamu 1, Kerajinan 6, Keripik 15, Konveksi 206, Las 21, Meubelair 36, Minuman 8, Pandai Besi 29, IKM Perak 36 dan IKM Roti dan Kue 100.
Pemberian bantuan modal usaha berupa mesin dan peralatan produksi ini memiliki peranan strategis, terutama dalam memacu peningkatan kuantitas dan daya saing produksi IKM," katanya.
Melalui bantuan tersebut, Pj Bupati Bangkalan ini berharap memiliki efek positif, agar para pelaku IKM binaan Disperinaker Pemkab Bangkalan dapat mengembangkan usahanya lebih maju, sehingga mampu meningkatkan pendapatan dan sekaligus dapat membuka lapangan kerja dalam rangka membantu pemerintah dalam upaya meningkatkan kesejahteraan serta mengurangi tingkat pengangguran.
Para penerima bantuan modal usaha ini, sambung dia, melalui proses seleksi.
"Para penerima bantuan adalah IKM binaan yang usahanya telah dan terus berkembang. Jadi, tidak semua IKM menerima bantuan, hanya IKM berkembang dan sehat yang dinilai layak mendapat bantuan. Kami juga akan terus melakukan pembinaan kepada para IKM, terutama yang menerima bantuan, agar sektor usahanya juga terus berkembang," katanya, menambahkan.
Orang nomor satu di lingkungan Pemkab Bangkalan ini lebih lanjut berharap, ke depan Sentra IKM dapat menampung berbagai produk-produk unggulan dari UMKM yang ada di setiap kecamatan.
"Bisa melalui expo atau kegiatan inovatif lainnya sehingga selain dapat mempromosikan berbagai produk UMKM di masing-masing kecamatan, juga menjadi penggerak pemberdayaan UMKM," katanya.
Selain itu, ia juga berharap Badan Usaha Milik Desa (BUMDes) yang ada di Kabupaten Bangkalan dapat memanfaatkan potensi-potensi lokal yang ada di desa sebagai komoditas dalam menghidupkan UMKM di desa.
"Banyak sekali potensi di Bangkalan yang dapat diolah menjadi berbagai produk unggulan melalui UMKM," ujarnya.
Sentra IKM ini terletak di akses jembatan Suramadu sisi Madura, yakni di Desa Baengas, Kecamatan Labang, Kabupaten Bangkalan, sekitar 300 meter sebelum pintu masuk Jembatan Suramadu di lahan seluas 5 hektare lebih.
Pembangunan gedung ini mulai tahun 2017 dengan nilai total anggaran mencapai Rp45 miliar lebih.
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2024