Madura Raya (ANTARA) - Pemerintah Provinsi (Pemprov) Jatim memfasilitasi adanya kemitraan antara pelaku industri kecil menengah (IKM) di Kabupaten Bangkalan dengan pelaku industri besar di Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) JIIPE (Java Integrated Industrial and Port Estate) Gresik.
"Bantuan fasilitasi pelaku IKM di Bangkalan oleh Pemprov Jatim ini sebagai bentuk komitmen Pemprov Jatim dalam berupaya memperluas pasar IKM Bangkalan sekaligus memperkuat rantai pasok yang berkelanjutan dengan pelaku industri besar," kata Kepala Dinas Perindustrian dan Tenaga Kerja (Disperinaker) Kabupaten Bangkalan, Jemmy Tria Sukmana di Bangkalan, Senin.
Ia menjelaskan, sejumlah pelaku IKM di Kabupaten Bangkalan telah dipertemukan dengan pelaku industri besar dalam sebuah acara temu bisnis oleh Dinas Perdagangan (Disperindag) Pemprov Jatim.
Di antaranya, Freeport Indonesia, Pertamina, Semen Gresik, Petrokimia Gresik, Maspion, Waskita, hingga Bank Indonesia dan Bank Jatim.
"Perwakilan pelaku IKM Bangkalan juga telah diberi kesempatan untuk mempresentasikan hasil industri mereka, sehingga terbuka peluang kerja sama baik antara pelaku industri besar dan kecil yang ada di Bangkalan," katanya.
Menurut Jemmy, dari hasil pertemuan tersebut, maka diketahui bahwa pelaku IKM Bangkalan ke depan bisa melakukan kemitraan berkelanjutan dengan pelaku industri besar.
"Produk yang ada di Bangkalan dan bisa dipasok dari pelaku IKM di Bangkalan seperti produk konveksi seragam kerja, seragam batik akhir pekan, sepatu, alat pelindung diri (APD). Ini adalah peluang besar yang bisa membuka akses bagi pelaku IKM yang ada di Bangkalan ini," katanya.
Melalui kemitraan itu, IKM Bangkalan tidak hanya memperoleh akses pasar yang lebih luas, tetapi juga kesempatan peningkatan kapasitas melalui pendampingan, transfer teknologi, hingga penguatan kualitas produk agar sesuai standar industri besar.
"Dengan demikian, fasilitasi kemitraan yang dilakukan Pemprov Jatim kepada para pelaku IKM di Kabupaten Bangkalan telah menjadi momentum penting untuk mewujudkan pertumbuhan ekonomi inklusif, memperkuat daya saing IKM, serta mendukung pembangunan ekonomi lokal yang lebih berkelanjutan," katanya.
Sementara itu, menurut data Pemkab Bangkalan, jumlah IKM terdaftar di Kabupaten Bangkalan sebanyak 1.513 IKM, dengan rincian 894 IKM sektor agro dan 619 IKM non-agro.
