Ikatan Profesi Optometrist Indonesia (IROPIN) berkomitmen untuk mempercepat inovasi pada bidang optometri atau cabang ilmu kesehatan mata dengan skema kolaborasi dengan berbagai pihak terkait.
"Kolaborasinya dari industri, praktisi, akademisi, dan mahasiswa untuk inovasi di bidang optometri," kata Ketua Panitia Pertemuan Ilmiah Tahunan ke-2 Ilhamsyah Ramadhan di Malang, Senin.
IROPIN, kata dia berkomitmen mengambi langkah cepat dalam bidang penanggulangan gangguan penglihatan.
"Termasuk pemeriksaan refraksi, penggunaan lensa kontak, serta diagnosis dan terapi," ucapnya.
IROPIN telah membahas skema kolaborasi penanganan gangguan mata manusia dalam Pertemuan Ilmiah Tahunan (PIT) ke-2 yang diselenggarakan di Malang, pada 14-15 September 2024.
PIT ke-2 tersebut diikuti oleh 1.400 peserta yang terdiri mahasiswa, optometrist, dan dokter spesialis mata dari 32 provinsi di Indonesia dan internasional.
"Pertemuan ini menjadi sarana bagi para peserta untuk menambah keterampilan, pengalaman, dan pengetahuan baru di bidang optometri," ujarnya.
Sementara itu, Ketua Pengurus Daerah IROPIN Jawa Timur Benny Pujo Sayogo berharap seluruh anggota organisasi bisa terus mengikuti informasi terkait perkembangan ilmu dan teknologi bidang optometri.
"IROPIN berperan dalam penanggulangan gangguan penglihatan, termasuk pemeriksaan refraksi, penggunaan lensa kontak, serta diagnosis dan terapi," ucap dia.
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2024
"Kolaborasinya dari industri, praktisi, akademisi, dan mahasiswa untuk inovasi di bidang optometri," kata Ketua Panitia Pertemuan Ilmiah Tahunan ke-2 Ilhamsyah Ramadhan di Malang, Senin.
IROPIN, kata dia berkomitmen mengambi langkah cepat dalam bidang penanggulangan gangguan penglihatan.
"Termasuk pemeriksaan refraksi, penggunaan lensa kontak, serta diagnosis dan terapi," ucapnya.
IROPIN telah membahas skema kolaborasi penanganan gangguan mata manusia dalam Pertemuan Ilmiah Tahunan (PIT) ke-2 yang diselenggarakan di Malang, pada 14-15 September 2024.
PIT ke-2 tersebut diikuti oleh 1.400 peserta yang terdiri mahasiswa, optometrist, dan dokter spesialis mata dari 32 provinsi di Indonesia dan internasional.
"Pertemuan ini menjadi sarana bagi para peserta untuk menambah keterampilan, pengalaman, dan pengetahuan baru di bidang optometri," ujarnya.
Sementara itu, Ketua Pengurus Daerah IROPIN Jawa Timur Benny Pujo Sayogo berharap seluruh anggota organisasi bisa terus mengikuti informasi terkait perkembangan ilmu dan teknologi bidang optometri.
"IROPIN berperan dalam penanggulangan gangguan penglihatan, termasuk pemeriksaan refraksi, penggunaan lensa kontak, serta diagnosis dan terapi," ucap dia.
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2024