Sebanyak delapan dusun atau pedukuhan di Kabupaten Trenggalek, Jawa Timur, menerima penghargaan sertifikat Program Kampung Iklim (Proklim) kategori utama dari Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK).
Sebagaimana diungkapkan Kabid Wasdal Dinas PKPLH Trenggalek, Jarot Widiatmoko, Kamis, delapan dusun yang meraih penghargaan dari KLHK ini dinilai apik dalam menjaga kelestarian lingkungan dan mitigasi terhadap perubahan iklim.
"Penilaian proklim didasarkan pada perhitungan komponen mitigasi, adaptasi perubahan iklim serta kelembagaan masyarakat di lokasi proklim," katanya.
Delapan dusun penerima sertifikat itu adalah Dusun Genuk dan Dusun Krajan di Desa Timahan Kecamatan Kampak, Dusun Krajan Desa Pandean dan Dusun Pelem Desa Sumberbening di Kecamatan Dongko dan Dusun Mojo di Desa Nglebo Kecamatan Suruh.
Selain itu Dusun Ponggok Desa Ngepeh, Dusun Klampisan Desa Pucanganak dan Dusun Tompe Desa Trenggalek Kecamatan Tugu.
"Penghargaan diserahkan oleh Kepala Balai PPI wilayah Jabal Nusra dan Kepala Dinas Lingkungan Hidup Provinsi Jatim kepada delapan dusun itu di Graha Wisata Kota Surabaya," kata dia.
Ia berharap penghargaan yang diraih itu dapat meningkatkan kesadaran masyarakat dalam memitigasi perubahan iklim.
Dengan demikian, langkah berkesinambungan itu selaras dengan ikhtiar pemerintah dalam menanggulangi krisis iklim yang jadi salah satu konsentrasi Pemkab Trenggalek.
"Semua ini tak lepas dari peran aktif seluruh elemen masyarakat, baik stakeholder terkait. Harapannya bisa kita tingkatkan sehingga tumbuh proklim lestari, yang mana saat ini di Trenggalek masih ada satu, yaitu Desa Wonocoyo di Kecamatan Panggul," katanya.
Selain penghargaan sertifikat utama, di kesempatan yang sama Trenggalek juga mencatatkan empat sekolah meraih Penghargaan Adiwiyata tingkat Provinsi Jatim.
Empat sekolah itu meliputi SDN 1 dan 2 Karangan, SMPN 1 Pogalan dan SMPN 1 Gandusari.
"Selain itu tahun depan kami juga mengajukan sekolah adiwiyata mandiri," kata Kabid TPP Dinas PKPLH Trenggalek, Siti Chusniati.
Pihaknya menyebut telah melakukan pembinaan kepada calon-calon sekolah adiwiyata di Bumi Menak Sopal, sebutan lain Kabupaten Trenggalek.
Dia menyebut, setidaknya tahun ini ada sebanyak 42 sekolah yang sudah dilakukan pembinaan.
Pihaknya berharap separuh dari 42 sekolah itu dapat masuk sekolah adiwiyata tingkat kabupaten.
"Tahun ini minimal ada 24 sekolah yang dapat ditingkatkan statusnya menjadi sekolah adiwiyata tingkat kabupaten," ujarnya.
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2024
Sebagaimana diungkapkan Kabid Wasdal Dinas PKPLH Trenggalek, Jarot Widiatmoko, Kamis, delapan dusun yang meraih penghargaan dari KLHK ini dinilai apik dalam menjaga kelestarian lingkungan dan mitigasi terhadap perubahan iklim.
"Penilaian proklim didasarkan pada perhitungan komponen mitigasi, adaptasi perubahan iklim serta kelembagaan masyarakat di lokasi proklim," katanya.
Delapan dusun penerima sertifikat itu adalah Dusun Genuk dan Dusun Krajan di Desa Timahan Kecamatan Kampak, Dusun Krajan Desa Pandean dan Dusun Pelem Desa Sumberbening di Kecamatan Dongko dan Dusun Mojo di Desa Nglebo Kecamatan Suruh.
Selain itu Dusun Ponggok Desa Ngepeh, Dusun Klampisan Desa Pucanganak dan Dusun Tompe Desa Trenggalek Kecamatan Tugu.
"Penghargaan diserahkan oleh Kepala Balai PPI wilayah Jabal Nusra dan Kepala Dinas Lingkungan Hidup Provinsi Jatim kepada delapan dusun itu di Graha Wisata Kota Surabaya," kata dia.
Ia berharap penghargaan yang diraih itu dapat meningkatkan kesadaran masyarakat dalam memitigasi perubahan iklim.
Dengan demikian, langkah berkesinambungan itu selaras dengan ikhtiar pemerintah dalam menanggulangi krisis iklim yang jadi salah satu konsentrasi Pemkab Trenggalek.
"Semua ini tak lepas dari peran aktif seluruh elemen masyarakat, baik stakeholder terkait. Harapannya bisa kita tingkatkan sehingga tumbuh proklim lestari, yang mana saat ini di Trenggalek masih ada satu, yaitu Desa Wonocoyo di Kecamatan Panggul," katanya.
Selain penghargaan sertifikat utama, di kesempatan yang sama Trenggalek juga mencatatkan empat sekolah meraih Penghargaan Adiwiyata tingkat Provinsi Jatim.
Empat sekolah itu meliputi SDN 1 dan 2 Karangan, SMPN 1 Pogalan dan SMPN 1 Gandusari.
"Selain itu tahun depan kami juga mengajukan sekolah adiwiyata mandiri," kata Kabid TPP Dinas PKPLH Trenggalek, Siti Chusniati.
Pihaknya menyebut telah melakukan pembinaan kepada calon-calon sekolah adiwiyata di Bumi Menak Sopal, sebutan lain Kabupaten Trenggalek.
Dia menyebut, setidaknya tahun ini ada sebanyak 42 sekolah yang sudah dilakukan pembinaan.
Pihaknya berharap separuh dari 42 sekolah itu dapat masuk sekolah adiwiyata tingkat kabupaten.
"Tahun ini minimal ada 24 sekolah yang dapat ditingkatkan statusnya menjadi sekolah adiwiyata tingkat kabupaten," ujarnya.
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2024