Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Bangkalan, Jawa Timur (Jatim), melakukan penguatan Integrasi Layanan Primer (ILP) bidang kesehatan dengan menggandeng dua Perguruan Tinggi Negeri (PTN) yakni Universitas Airlangga (Unair) Surabaya dan Universitas Brawijaya (Unibraw) Malang.
"Kalau dengan Unair, kami bekerja sama dengan Fakultas Kesehatan Masyarakat. Sedangkan dengan Unibraw, kami bekerja sama dengan Fakultas Ekonomi yakni dengan Pusat Kajian Keuangan Negara dan Daerah," kata Penjabat (Pj) Bupati Bangkalan Arief M Edie di Bangkalan, Jawa Timur, Rabu.
Selain sebagai upaya untuk melakukan penguatan integrasi layanan kesehatan, kerja sama dengan dua PTN di Jawa Timur itu juga dimaksudkan meningkatkan kapasitas kompetensi Sumber Daya Manusia (SDM) tenaga medis dalam penguatan promosi dan pencegahan di semua layanan kesehatan di Kabupaten Bangkalan.
"Sebab promosi dan pencegahan merupakan ujung tombak dalam menyukseskan terwujudkan masyarakat sehat, di samping layanan berkualitas," katanya.
Memang, kata bupati, upaya mewujudkan masyarakat sehat tidak bisa hanya ditangani oleh tenaga medis, akan tetapi juga perlu pelibatan aktif semua elemen.
"Karena itu dibutuhkan skema sistematis dengan pendekatan disiplin ilmu yang berbeda yakni kesehatan dan ekonomi," katanya.
Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Pemkab Bangkalan Nur Hotibah mengatakan salah satu bentuk kerja sama antara Pemkab Bangkalan dengan FKM Unair dan FE Unibraw berupa petunjuk teknis tentang implementasi layanan primer bidang kesehatan.
"Melalui petunjuk teknis yang disusun ini diharapkan dapat terlaksana upaya pencegahan, deteksi dini, promosi kesehatan, pembangunan infrastruktur, ketersediaan sarana, prasarana, sumber daya manusia, serta manajemen pelayanan kesehatan yang semakin kuat, terutama pada lini puskesmas sebagai ujung tombak pelayanan kesehatan masyarakat," katanya.
Tujuannya untuk mendekatkan akses dan pelayanan kesehatan yang bersifat promotif, preventif, kuratif, dan rehabilitatif. "Selain itu struktur pelayanan juga harus bisa terintegrasi baik di setiap tingkat pelayanan kesehatan," katanya.
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2024
"Kalau dengan Unair, kami bekerja sama dengan Fakultas Kesehatan Masyarakat. Sedangkan dengan Unibraw, kami bekerja sama dengan Fakultas Ekonomi yakni dengan Pusat Kajian Keuangan Negara dan Daerah," kata Penjabat (Pj) Bupati Bangkalan Arief M Edie di Bangkalan, Jawa Timur, Rabu.
Selain sebagai upaya untuk melakukan penguatan integrasi layanan kesehatan, kerja sama dengan dua PTN di Jawa Timur itu juga dimaksudkan meningkatkan kapasitas kompetensi Sumber Daya Manusia (SDM) tenaga medis dalam penguatan promosi dan pencegahan di semua layanan kesehatan di Kabupaten Bangkalan.
"Sebab promosi dan pencegahan merupakan ujung tombak dalam menyukseskan terwujudkan masyarakat sehat, di samping layanan berkualitas," katanya.
Memang, kata bupati, upaya mewujudkan masyarakat sehat tidak bisa hanya ditangani oleh tenaga medis, akan tetapi juga perlu pelibatan aktif semua elemen.
"Karena itu dibutuhkan skema sistematis dengan pendekatan disiplin ilmu yang berbeda yakni kesehatan dan ekonomi," katanya.
Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Pemkab Bangkalan Nur Hotibah mengatakan salah satu bentuk kerja sama antara Pemkab Bangkalan dengan FKM Unair dan FE Unibraw berupa petunjuk teknis tentang implementasi layanan primer bidang kesehatan.
"Melalui petunjuk teknis yang disusun ini diharapkan dapat terlaksana upaya pencegahan, deteksi dini, promosi kesehatan, pembangunan infrastruktur, ketersediaan sarana, prasarana, sumber daya manusia, serta manajemen pelayanan kesehatan yang semakin kuat, terutama pada lini puskesmas sebagai ujung tombak pelayanan kesehatan masyarakat," katanya.
Tujuannya untuk mendekatkan akses dan pelayanan kesehatan yang bersifat promotif, preventif, kuratif, dan rehabilitatif. "Selain itu struktur pelayanan juga harus bisa terintegrasi baik di setiap tingkat pelayanan kesehatan," katanya.
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2024