Kepolisian Resor Kota Besar (Polrestabes) Surabaya mengungkap enam orang anak yang tergabung dalam satu komplotan pelaku pencurian dengan kekerasan atau begal yang tergolong sadis. 

Kepala Satuan Reserse Kriminal (Kasat Reskrim) Polrestabes Surabaya Ajun Komisaris Besar Polisi (AKBP) Aris Purwanto menjelaskan satu komplotan begal yang telah diringkus ini seluruhnya beranggotakan delapan orang pelaku. 

"Terdiri dari enam pelaku anak-anak dan dua lainnya, berinisial MT dan RM, yang di belakang kita ini, sudah dewasa," katanya kepada wartawan saat merilis komplotan begal tersebut di Surabaya, Senin. 

Komplotan begal tersebut tergolong sadis karena masing-masing pelaku selalu membawa senjata tajam dan tidak segan melukai korbannya. 

Berdasarkan penyelidikan polisi, telah beraksi di tiga tempat kejadian perkara (TKP) wilayah Kota Surabaya. 

Salah satunya terekam kamera pengawas CCTV saat beraksi di depan Apotik Kimia Farma, Jalan Ngagel Jaya Surabaya, pada sekitar pukul 00.30 WIB, Minggu (1/9).  

Seperti terlihat dalam rekaman CCTV, seorang korban pengendara sepeda motor yang hendak menjemput istrinya dikeroyok dan dibacok di bagian dada.  

Kemudian komplotan begal melarikan diri setelah merebut tas korban yang berisi telepon seluler dan sejumlah uang. 

"Jadi korban ini mengendarai sepeda motor berhenti di depan Apotik Kimia Farma mau menjemput istrinya. Kemudian segerombolan pelaku yang saling berboncengan mengendarai empat sepeda motor segera menghampiri korban," ujar AKBP Aris memaparkan kronologis kejadian.  

Komplotan begal tersebut langsung mengeroyok korban. Salah satu pelaku yang berusia anak-anak membacok dada korban menggunakan celurit sebanyak tiga kali. 

Kemudian komplotan begal melarikan diri setelah merebut tas korban yang berisi telepon seluler dan sejumlah uang. 

Kejahatan jalanan tersebut dirasa sudah meresahkan bagi warga Kota Surabaya. Kasat Reskrim AKBP Aris Purwanto memastikan akan memburu dan menindak tegas para pelaku. 

Selain itu juga mengimbau agar masyarakat tetap waspada, khususnya saat keluar rumah sendirian di malam hari. 
 

Pewarta: Hanif Nashrullah

Editor : Vicki Febrianto


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2024