Serbuan operasi amfibi menjadi puncak Latihan Gabungan Bersama Super Garuda Shield (SGS) tahun 2024 di Pantai Banongan, Pusat Latihan Tempur 5 Marinir, Baluran, Kabupaten Situbondo, Jawa Timur, Kamis.
Satu per satu tank amfibi milik TNI Angkatan Laut turun dari bagian depan lambung Kapal Perang Republik Indonesia (KRI) Makassar-590 untuk melakukan pendaratan pasukan gabungan multinasional di Pantai Banongan (Kecamatan Asembagus), menandai dimulainya serbuan operasi amfibi ke daerah sasaran musuh.
Operasi amfibi dilakukan pasukan yang dapat bergerak di atas air dan darat. Tujuan utamanya adalah menyerang atau mengambil alih daerah yang terletak di dekat pantai atau pulau.
Baca juga: Latihan gabungan TNI, di antara perang konvensional dan modern
Operasi amfibi ini melibatkan koordinasi yang ketat antara pasukan laut, udara, dan darat untuk mencapai tujuan yang ditetapkan.
Skenario latihan disimulasikan sebelum pasukan pendarat gabungan multinasional menyerbu pantai yang dikuasai musuh, dilaksanakan infiltrasi atas permukaan yang dilakukan penerjun pasukan Intai Amfibi (Taifib) TNI AL.
Pendaratan pasukan US Recon dan tentara ARDB Jepang yang dilaksanakan secara senyap dari berbagai arah dan dengan berbagai jenis kekuatan untuk mencapai efek maksimal terhadap target musuh.
Setelah menguasai kekuatan musuh, tim pengintai memberi isyarat kepada pusat kendali operasi untuk mengerahkan pesawat tempur T50 TNI AU guna melumpuhkan senjata artileri lawan, kemudian dilanjutkan penyerbuan pantai oleh pasukan pendarat.
Latihan ini merupakan salah satu dari rangkaian puncak Latgabma SGS 2024 yang digelar mulai tanggal 26 Agustus hingga 6 September 2024.
Latihan puncak operasi amfibi pada Super Garuda Shield tahun 2024 ini melibatkan empat negara, yakni Indonesia yang menerjunkan prajurit Marinir TNI AL, pasukan Marinir AS (USMC), Pasukan Amphibious Rapid Deployment Brigade (ARDB) Jepang, dan pasukan militer Singapura.
Sedangkan alutsista yang terlibat dalam operasi amfibi, terdiri atas KRI Makassar-590, KRI FKO-368, Heli Panther dan tank amfibi milik TNI AL, pesawat tempur T50 milik TNI AU, USS Green Bay milik AS, dan RSS Resolution milik Singapura, serta puluhan perahu karet yang digunakan pasukan pendarat.
Dari pantauan, Komandan Kodiklat TNI Laksamana Madya Maman Firmansyah beserta seluruh delegasi observer dari berbagai negara meninjau langsung latihan serbuan operasi militer dari menara tinjau yang berlokasi di Pantai Banongan.
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2024
Satu per satu tank amfibi milik TNI Angkatan Laut turun dari bagian depan lambung Kapal Perang Republik Indonesia (KRI) Makassar-590 untuk melakukan pendaratan pasukan gabungan multinasional di Pantai Banongan (Kecamatan Asembagus), menandai dimulainya serbuan operasi amfibi ke daerah sasaran musuh.
Operasi amfibi dilakukan pasukan yang dapat bergerak di atas air dan darat. Tujuan utamanya adalah menyerang atau mengambil alih daerah yang terletak di dekat pantai atau pulau.
Baca juga: Latihan gabungan TNI, di antara perang konvensional dan modern
Operasi amfibi ini melibatkan koordinasi yang ketat antara pasukan laut, udara, dan darat untuk mencapai tujuan yang ditetapkan.
Skenario latihan disimulasikan sebelum pasukan pendarat gabungan multinasional menyerbu pantai yang dikuasai musuh, dilaksanakan infiltrasi atas permukaan yang dilakukan penerjun pasukan Intai Amfibi (Taifib) TNI AL.
Pendaratan pasukan US Recon dan tentara ARDB Jepang yang dilaksanakan secara senyap dari berbagai arah dan dengan berbagai jenis kekuatan untuk mencapai efek maksimal terhadap target musuh.
Setelah menguasai kekuatan musuh, tim pengintai memberi isyarat kepada pusat kendali operasi untuk mengerahkan pesawat tempur T50 TNI AU guna melumpuhkan senjata artileri lawan, kemudian dilanjutkan penyerbuan pantai oleh pasukan pendarat.
Latihan ini merupakan salah satu dari rangkaian puncak Latgabma SGS 2024 yang digelar mulai tanggal 26 Agustus hingga 6 September 2024.
Latihan puncak operasi amfibi pada Super Garuda Shield tahun 2024 ini melibatkan empat negara, yakni Indonesia yang menerjunkan prajurit Marinir TNI AL, pasukan Marinir AS (USMC), Pasukan Amphibious Rapid Deployment Brigade (ARDB) Jepang, dan pasukan militer Singapura.
Sedangkan alutsista yang terlibat dalam operasi amfibi, terdiri atas KRI Makassar-590, KRI FKO-368, Heli Panther dan tank amfibi milik TNI AL, pesawat tempur T50 milik TNI AU, USS Green Bay milik AS, dan RSS Resolution milik Singapura, serta puluhan perahu karet yang digunakan pasukan pendarat.
Dari pantauan, Komandan Kodiklat TNI Laksamana Madya Maman Firmansyah beserta seluruh delegasi observer dari berbagai negara meninjau langsung latihan serbuan operasi militer dari menara tinjau yang berlokasi di Pantai Banongan.
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2024