Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian (DKPP) Kabupaten Ngawi, Jawa Timur meningkatkan sumber daya manusia di bidang pertanian dengan menggelar "workshop" atau pelatihan peningkatan SDM guna menghadapi tantangan ketahanan pangan.
Bupati Ngawi Ony Anwar Harsono saat membuka pelatihan di Ngawi, Rabu, mengatakan kondisi geopolitik pertanian regional, nasional, maupun internasional turut menjadi tantangan dalam menjaga ketahanan pangan.
"Hal itu juga menjadi tantangan pertanian di Kabupaten Ngawi di tengah capaian Kabupaten Ngawi yang didapuk sebagai salah satu lumbung pangan nasional," ujar Ony.
Selain itu, Kabupaten Ngawi juga harus siap mempertahankan surplus beras untuk menyangga ketahanan pangan dengan pertanian ramah lingkungan berkelanjutan di tengah sulitnya pupuk karena pembatasan pengiriman.
Kepala DKPP Kabupaten Ngawi Supardi menambahkan terdapat juga tantangan lain dalam menjaga ketahanan pangan. Yakni dampak dari industrialisasi di Kabupaten Ngawi yang investasinya semakin "menggeliat" dan berpengaruh pada berkurangnya lahan pertanian dan sumber daya petani.
"Untuk itu perlu adanya inovasi dan langkah strategis untuk mengatasi bergesernya SDM petani dengan melakukan modernisasi dan digitalisasi pertanian sehingga keduanya dapat berjalan beriringan," kata Supardi.
Baca juga: KPU Ngawi sosialisasikan Pilkada 2024 melalui kirab Maskot "Si Jalih"
Adapun pelatihan SDM pertanian tersebut menghadirkan narasumber Direktur Politeknik Pembangunan Pertanian (Polbangkan) Malang Setya Budi Udrayana, Balai Besar Pelatihan Peternakan Batu Catur Puryanto, serta Kepala Pusat Penyuluhan Pertanian BPSDMP Kementan RI Mugi Lestari.
Melalui pelatihan tersebut, diharapkan petani setempat, utamanya petani milenial, dapat cepat beradaptasi dan melakukan inovasi dalam menghadapi tantangan dunia pertanian ke depannya untuk mempertahankan produktivitas padi di Kabupaten Ngawi
Pelatihan dibuka oleh Bupati Ngawi Ony Anwar Harsono dan diikuti oleh penyuluh pertanian lapangan (PPL), Balai Penyuluhan Pertanian (BPP), dan petani milenial di Ngawi.
Dalam kesempatan tersebut juga diserahkan sejumlah penghargaan di antaranya, penghargaan untuk petani insipirasi, penyuluh pertanian lapangan (PPL) terbaik, dan Balai Penyuluhan Pertanian (BPP) terbaik.
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2024
Bupati Ngawi Ony Anwar Harsono saat membuka pelatihan di Ngawi, Rabu, mengatakan kondisi geopolitik pertanian regional, nasional, maupun internasional turut menjadi tantangan dalam menjaga ketahanan pangan.
"Hal itu juga menjadi tantangan pertanian di Kabupaten Ngawi di tengah capaian Kabupaten Ngawi yang didapuk sebagai salah satu lumbung pangan nasional," ujar Ony.
Selain itu, Kabupaten Ngawi juga harus siap mempertahankan surplus beras untuk menyangga ketahanan pangan dengan pertanian ramah lingkungan berkelanjutan di tengah sulitnya pupuk karena pembatasan pengiriman.
Kepala DKPP Kabupaten Ngawi Supardi menambahkan terdapat juga tantangan lain dalam menjaga ketahanan pangan. Yakni dampak dari industrialisasi di Kabupaten Ngawi yang investasinya semakin "menggeliat" dan berpengaruh pada berkurangnya lahan pertanian dan sumber daya petani.
"Untuk itu perlu adanya inovasi dan langkah strategis untuk mengatasi bergesernya SDM petani dengan melakukan modernisasi dan digitalisasi pertanian sehingga keduanya dapat berjalan beriringan," kata Supardi.
Baca juga: KPU Ngawi sosialisasikan Pilkada 2024 melalui kirab Maskot "Si Jalih"
Adapun pelatihan SDM pertanian tersebut menghadirkan narasumber Direktur Politeknik Pembangunan Pertanian (Polbangkan) Malang Setya Budi Udrayana, Balai Besar Pelatihan Peternakan Batu Catur Puryanto, serta Kepala Pusat Penyuluhan Pertanian BPSDMP Kementan RI Mugi Lestari.
Melalui pelatihan tersebut, diharapkan petani setempat, utamanya petani milenial, dapat cepat beradaptasi dan melakukan inovasi dalam menghadapi tantangan dunia pertanian ke depannya untuk mempertahankan produktivitas padi di Kabupaten Ngawi
Pelatihan dibuka oleh Bupati Ngawi Ony Anwar Harsono dan diikuti oleh penyuluh pertanian lapangan (PPL), Balai Penyuluhan Pertanian (BPP), dan petani milenial di Ngawi.
Dalam kesempatan tersebut juga diserahkan sejumlah penghargaan di antaranya, penghargaan untuk petani insipirasi, penyuluh pertanian lapangan (PPL) terbaik, dan Balai Penyuluhan Pertanian (BPP) terbaik.
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2024