Penjabat Wali Kota Kediri Zanariah meninjau layanan kesehatan di UPTD Puskesmas Pesantren 2, Kota Kediri, Jawa Timur, guna memastikan layanan dasar untuk masyarakat berjalan dengan baik.
"Hari ini kita ke Puskesmas Pesantren 2 untuk melihat pelayanan yang ada di sini. Saya cek semua fasilitas di sini. Kita memastikan masyarakat terlayani dengan baik," kata Penjabat Wali Kota Kediri Zanariah di Kediri, Rabu.
Ia mengungkapkan di puskesmas tersebut ada beberapa inovasi yang dilakukan untuk memudahkan layanan kepada masyarakat, seperti layanan pendaftaran Online, Nyaman, Cepat, Efektif (ONCE). Masyarakat dapat mendaftar melalui WhatsApp dengan format pendaftaran yang disediakan. Masyarakat membuat janji layanan dengan nomor antrian daring.
Ada pula, Gerakan Masyarakat Peduli dan Sadar Stunting (Gemar Posting). Program ini meningkatkan pemahaman dan kesadaran masyarakat khususnya calon pengantin, ibu hamil, dan ibu balita tentang bahaya stunting untuk perkembangan dan pertumbuhan balita.
Selanjutnya program kolaborasi bidan dan kader kesehatan dalam upaya penurunan angka kematian ibu dan neonatus (SI Bika Ambon).
Pj Wali Kota juga mengapresiasi berbagai program inovasi yang dimiliki oleh UPTD Puskesmas Pesantren 2. Dengan inovasi yang memberikan kemudahan pelayanan bagi masyarakat ini nantinya bisa diikuti oleh OPD dan puskesmas lainnya. Layanan dasar di Kota Kediri harus bagus dan prima.
"Tadi kami keliling melihat berbagai jenis layanan yang ada di sini. Banyak inovasi bagus yang ada di sini. Harapannya masyarakat yang ke sini untuk mendapatkan layanan puas," kata dia.
Sementara itu, Pemerintah Kota Kediri juga telah membentuk puskesmas pandu (pelayanan terpadu) sebagai upaya mengendalikan penyakit tidak menular (PTM). Hal ini disebabkan, penyakit tidak menular menjadi konsentrasi pemerintah sejak tahun 2016 dan saat ini menjadi penyakit yang semakin serius.
sekitar 34 persen masyarakat Indonesia menderita hipertensi. Angka ini berdasarkan data dari Riset Kesehatan Daerah Tahun 2018.
Masyarakat juga dapat memanfaatkan layanan puskesmas pandu PTM ini untuk deteksi dini, edukasi kesehatan hingga penanganan PTM, sehingga nantinya bisa dilakukan penanganan atau diobati lebih cepat dan dapat dikendalikan dengan baik.
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2024
"Hari ini kita ke Puskesmas Pesantren 2 untuk melihat pelayanan yang ada di sini. Saya cek semua fasilitas di sini. Kita memastikan masyarakat terlayani dengan baik," kata Penjabat Wali Kota Kediri Zanariah di Kediri, Rabu.
Ia mengungkapkan di puskesmas tersebut ada beberapa inovasi yang dilakukan untuk memudahkan layanan kepada masyarakat, seperti layanan pendaftaran Online, Nyaman, Cepat, Efektif (ONCE). Masyarakat dapat mendaftar melalui WhatsApp dengan format pendaftaran yang disediakan. Masyarakat membuat janji layanan dengan nomor antrian daring.
Ada pula, Gerakan Masyarakat Peduli dan Sadar Stunting (Gemar Posting). Program ini meningkatkan pemahaman dan kesadaran masyarakat khususnya calon pengantin, ibu hamil, dan ibu balita tentang bahaya stunting untuk perkembangan dan pertumbuhan balita.
Selanjutnya program kolaborasi bidan dan kader kesehatan dalam upaya penurunan angka kematian ibu dan neonatus (SI Bika Ambon).
Pj Wali Kota juga mengapresiasi berbagai program inovasi yang dimiliki oleh UPTD Puskesmas Pesantren 2. Dengan inovasi yang memberikan kemudahan pelayanan bagi masyarakat ini nantinya bisa diikuti oleh OPD dan puskesmas lainnya. Layanan dasar di Kota Kediri harus bagus dan prima.
"Tadi kami keliling melihat berbagai jenis layanan yang ada di sini. Banyak inovasi bagus yang ada di sini. Harapannya masyarakat yang ke sini untuk mendapatkan layanan puas," kata dia.
Sementara itu, Pemerintah Kota Kediri juga telah membentuk puskesmas pandu (pelayanan terpadu) sebagai upaya mengendalikan penyakit tidak menular (PTM). Hal ini disebabkan, penyakit tidak menular menjadi konsentrasi pemerintah sejak tahun 2016 dan saat ini menjadi penyakit yang semakin serius.
sekitar 34 persen masyarakat Indonesia menderita hipertensi. Angka ini berdasarkan data dari Riset Kesehatan Daerah Tahun 2018.
Masyarakat juga dapat memanfaatkan layanan puskesmas pandu PTM ini untuk deteksi dini, edukasi kesehatan hingga penanganan PTM, sehingga nantinya bisa dilakukan penanganan atau diobati lebih cepat dan dapat dikendalikan dengan baik.
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2024