Bojonegoro - Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Bojonegoro, Jawa Timur, mengimbau masyarakat tetap mewaspadai potensi terjadinya angin puting beliung di wilayahnya.
"Semua posko bencana di kecamatan tetap kami minta mewaspadai bencana angin puting beliung di wilayahnya masing-masing, paling tidak dalam sepekan ke depan, " kata Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Bojonegoro, Kasiyanto, Sabtu.
Didampingi sejumlah relawan di posko di BPBD, ia mengemukakan, masyarakat tetap perlu waspada karena berdasarkan informasi yang diterima, angin kencang yang terjadi di berbagai daerah, berlangsung sekitar dua pekan.
Dalam sepekan yang sudah berjalan, angin kencang di daerah setempat tidak banyak membawa dampak buruk bagi pemukiman warga. Hanya ada laporan masuk dari Camat Margomulyo, Yayan Rochman, angin puting beliung yang terjadi di salah satu desa di Kecamatan Margomulyo, mengakibatkan sejumlah rumah warga rusak ringan.
Selain itu, antena radio di kantor Kecamatan Margomulyo, roboh, akibat angin puting beliung.
"Karena kerusakan ringan, langsung ditangani kecamatan, " katanya menjelaskan.
Sebelum itu, sebuah rumah milik Ichsan, di Desa Tanjungharjo, Kecamatan Kapas, roboh dengan tanah, akibat angin puting beliung."Yang jelas, tidak ada korban jiwa dalam kejadian angin puting beliun di Bojonegoro, " katanya, mengungkapkan.
Berdasarkan data di BPBD, dari pemetaan yang dilakukan pada 2010, angin puting beliung terjadi di 33 desa yang tersebar di 17 kecamatan. Daerah rawan angin puting beliung, di antaranya di Kecamatan Kapas, Sumberrejo, Dander, Ngasem, Kapas, Sekar dan kecamatan lainnya.
Ia menjelaskan, bencana angin puting beliung yang terjadi di wilayahnya tersebut, mengakibatkan pemukiman warga roboh rata dengan tanah, rusak berat, rusak ringan dan robohnya pohon.
"Pada 2011 terjadi 33 kali kejadian angin puting beliung yang merusak pemukiman warga, dengan jumlah kerugian mencapai Rp1,896 miliar, " kata Kasi Kesiapsiagaan BPBD, Sutardjo, yang belum bisa memberikan data kerusakan rumah akibat angin puting beliung itu.
Seorang warga Kelurahan Sumbang, Kecamatan Kota, Wono, mengaku, di sepanjang jalan raya Bojonegoro-Cepu, Jateng, angin kencang bertiup sejak pagi hari. Akibatnya, di sepanjang jalan itu, para pengendara kendaraan bermotor roda dua, terpaksa harus berhenti, karena takut terjatuh, akibat angin.
"Saya sempat berhenti menepi beberapa kali, karena angin kencang membuat goyang
sepeda motor saya, " katanya mengambarkan. (*).
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2012
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2012