Puluhan pedagang kaki lima (PKL) "Jalur Gaza" di Surabaya, Jawa Timur, menggelar upacara memperingati Hari Ulang Tahun (HUT) ke-79 Kemerdekaan Indonesia yang dilengkapi dengan sejumlah lomba menarik.

Nuansa kemerdekaan tampak di sepanjang lorong Jalur Gaza, Sabtu. Ratusan bendera plastik bernuansa Merah Putih dirangkai berjajar sepanjang jalan ini. Lorong ini bukan berada di wilayah Palestina, tetapi di Surabaya.

Jalur Gaza merupakan sebutan sebuah gang kecil yang terletak diantara Universitas Dr Soetomo dan Universitas 17 Agustus 1945. Lokasi itu merupakan tempat PKL untuk berdagang yang melayani mahasiswa, dosen maupun masyarakat umum di wilayah setempat.

"Kami adalah PKL yang setiap hari mencari nafkah di sini, kami ingin ikut memperingati kemerdekaan dengan suka cita sebagai wujud rasa cinta Tanah Air," ungkap Ketua Panitia, Muhammad Yusuf.

Kawasan yang populer dengan sebutan Jalur Gaza itu sesungguhnya bernama Surabaya Food Street. Memperingati HUT ke-79 RI, para PKL di kawasan itu kembali berinisiatif merayakan kemerdekaan RI dengan berbagai kegiatan.

Upacara yang diikuti PKL dan sejumlah pedagang itu berlangsung penuh khidmat, layaknya upacara di Istana Negara. Upacara bendera tersebut juga termasuk pengibaran bendera hingga pembacaan teks proklamasi. 

Semua pedagang terlibat dalam perumusan acara, menunjukkan bahwa para PKL bangga pada Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI) tercinta. Setelah upacara, kemudian dilanjutkan dengan bermacam perlombaan, makan bersama dan hiburan musik pada malam hari.

"Ini spontan tidak ada persiapan khusus latihan, mendapat dukungan dari Kopkar Unitomo yang diketuai Abah Didik," tambahnya.

Selain itu, salah satu hal yang unik adalah, bagi para pelanggan yang hafal Pancasila, akan mendapatkan kesempatan untuk mendapatkan kopi dan mie gratis dari para PKL yang berjualan di kawasan tersebut.

Dalam kesempatan itu, para PKL berharap Indonesia semakin maju, makmur dan sejahtera. Terutama bagi pedagang kecil seperti mereka. Menurutnya, komunitas itu bukan hanya sekedar perkumpulan pedagang kaki lima saja, tapi sebuah keluarga besar.

"Jalur Gaza adalah tempat pertemuan antar dua kampus, di sini juga untuk tempat nongkrong anak muda, mahasiswa-mahasiswa," kata Yusuf.

Ketua Kopkar Unitomo, Didik Budiyanto, menyatakan bersyukur, karena para PKL yang tergabung dalam Koperasi Gaza Mandiri di bawah naungan Kopkar Unitomo semakin solid. Ia menambahkan, pembinaan PKL menjadi salah satu kewajiban Kopkar Unitomo.

"Kami mempunyai kewajiban untuk selalu berkomunikasi selalu membina, bahkan pernah saya ajak ke Wali Lima, agar akrab. Di samping akrab, ayo kita sama-sama berdoa berjuang bersama untuk ikhtiar terus untuk anak cucu kita agar menjadi sukses nantinya," ungkap Didik.

Pewarta: Faizal Falakki

Editor : Vicki Febrianto


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2024