Kayutangan menjadi kawasan pariwisata yang wajib dijadikan sebagai jujukan bagi wisatawan saat berkunjung ke wilayah Kota Malang, Jawa Timur, terlebih saat malam hari.
Kawasan itu menyuguhkan banyak pemandangan bangunan lawas bergaya kolonial yang bisa dinikmati wisatawan dengan berjalan kaki di sepanjang pedestrian sembari menikmati udara segar kota berjuluk Paris van east Java. Dinginnya udara Kota Malang, berpadu sorot penerangan jalan umum (PJU) yang temaram.
Suasananya tidak berbeda dengan kota-kota lain, padat hilir mudik kendaraan bermotor. Tapi yang menarik adalah ketepatan pemerintah kota (pemkot) setempat dalam melakukan penataan kawasan itu, termasuk pemanfaatan bangunan lawasnya.
Nah, bagi yang suka berwisata kuliner tak salah jika memilih kawasan yang dijuluki Kayutangan Heritage sebagai tujuan. Banyak kafe hingga coffee shop di kawasan itu yang memanfaatkan bangunan lawas sehingga tampilannya terlihat estetik.
Kafe dan coffee shop seolah menjadi pemandangan mayoritas di sana, tersebar di sisi kanan dan kiri lokasi tersebut.
Jika waktu sudah memasuki sore hari kepadatan pengunjung begitu terlihat, kemudian semakin ramai saat malam hari. Tujuannya tentu menikmati kuliner di sana.
Tempat itu acap kali dijadikan anak-anak muda untuk menghabiskan waktu, terutama saat akhir pekan.
Untuk lokasinya juga tergolong dekat dari beberapa tempat strategis di Kota Malang, misalnya dari Balai Kota Malang cukup ditempuh sekitar lima menit dengan kendaraan bermotor.
Sedangkan apabila dari wisatawan tiba dari Stasiun Kota Lama menuju Kayutangan, hanya butuh waktu sekitar sembilan menit dan dari Stasiun Kota Baru dengan estimasi perjalanan empat menit.
Selanjutnya, bagi wisatawan yang sebelumnya singgah di Kota Batu dan akan menuju Kayutangan butuh waktu sekitar 52 menit untuk tiba.
Salah seorang wisatawan asal Kota Surabaya Khusnul Hasanah mengatakan menyempatkan waktu berkunjung ke Kayutangan, karena tertarik dengan suasana kawasan tersebut.
Dia juga menyebut banyak kafe yang menyajikan beragam makanan dan minuman kekinian.
"Di sini suasananya berbeda, ramai tapi sejuk kemudian banyak kafe. Kebetulan ke sini juga cari makan malam," kata dia.
Menurutnya Kayutangan merupakan lokasi yang cocok dijadikan spot berswafoto.
"Ada bangunan lama, terus kalau lurus terus itu ada tulisan Kayutangannya dan bisa untuk foto terus unggah di Instagram," ujarnya.
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2024
Kawasan itu menyuguhkan banyak pemandangan bangunan lawas bergaya kolonial yang bisa dinikmati wisatawan dengan berjalan kaki di sepanjang pedestrian sembari menikmati udara segar kota berjuluk Paris van east Java. Dinginnya udara Kota Malang, berpadu sorot penerangan jalan umum (PJU) yang temaram.
Suasananya tidak berbeda dengan kota-kota lain, padat hilir mudik kendaraan bermotor. Tapi yang menarik adalah ketepatan pemerintah kota (pemkot) setempat dalam melakukan penataan kawasan itu, termasuk pemanfaatan bangunan lawasnya.
Nah, bagi yang suka berwisata kuliner tak salah jika memilih kawasan yang dijuluki Kayutangan Heritage sebagai tujuan. Banyak kafe hingga coffee shop di kawasan itu yang memanfaatkan bangunan lawas sehingga tampilannya terlihat estetik.
Kafe dan coffee shop seolah menjadi pemandangan mayoritas di sana, tersebar di sisi kanan dan kiri lokasi tersebut.
Jika waktu sudah memasuki sore hari kepadatan pengunjung begitu terlihat, kemudian semakin ramai saat malam hari. Tujuannya tentu menikmati kuliner di sana.
Tempat itu acap kali dijadikan anak-anak muda untuk menghabiskan waktu, terutama saat akhir pekan.
Untuk lokasinya juga tergolong dekat dari beberapa tempat strategis di Kota Malang, misalnya dari Balai Kota Malang cukup ditempuh sekitar lima menit dengan kendaraan bermotor.
Sedangkan apabila dari wisatawan tiba dari Stasiun Kota Lama menuju Kayutangan, hanya butuh waktu sekitar sembilan menit dan dari Stasiun Kota Baru dengan estimasi perjalanan empat menit.
Selanjutnya, bagi wisatawan yang sebelumnya singgah di Kota Batu dan akan menuju Kayutangan butuh waktu sekitar 52 menit untuk tiba.
Salah seorang wisatawan asal Kota Surabaya Khusnul Hasanah mengatakan menyempatkan waktu berkunjung ke Kayutangan, karena tertarik dengan suasana kawasan tersebut.
Dia juga menyebut banyak kafe yang menyajikan beragam makanan dan minuman kekinian.
"Di sini suasananya berbeda, ramai tapi sejuk kemudian banyak kafe. Kebetulan ke sini juga cari makan malam," kata dia.
Menurutnya Kayutangan merupakan lokasi yang cocok dijadikan spot berswafoto.
"Ada bangunan lama, terus kalau lurus terus itu ada tulisan Kayutangannya dan bisa untuk foto terus unggah di Instagram," ujarnya.
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2024