Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kabupaten Pasuruan menggelar simulasi kedaruratan pengelolaan Bahan Berbahaya dan Beracun (B3) dan limbah dalam upaya untuk mengantisipasi terjadinya bencana akibat pencemaran bahan-bahan tersebut.

Asisten Bidang Ekonomi Pembangunan Kabupaten Pasuruan Hasbullah, di Pasuruan, Jawa Timur, Selasa mengatakan bahwa wilayah tersebut memiliki sekitar 1.464 industri skala besar dan kecil, yang perlu meningkatkan potensi kedaruratan. 

"Untuk mengantisipasi potensi (pencemaran limbah B3) ini, melibatkan unsur pemerintah dan swasta dalam simulasi tersebut," kata Hasbullah.

Hasbullah menjelaskan, simulasi itu dilakukan bersama Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Pasuruan, kepolisian, pemadam kebakaran, serta dua perusahaan pengolah limbah B3, PT Prasadha Pamunah Limbah Industri (PPLI) dan PT Dowa Eco System Indonesia (DESI).

Ia menambahkan, pihaknya menyambut baik kegiatan tersebut, terlebih Pasuruan dipercaya menjadi satu dari 10 kabupaten di Indinesia yang menjadi lokasi pelaksanaan simulasi kedaruratan PLB3.

"Tentu kami senang dan mengajak seluruh lapisan masyarakat untuk lebih peduli dengan bahaya limbah B3," ujarnya.

Manager K3 PPLI, Agus Kartiwan, menyatakan dukungan penuh untuk membantu pemerintah dalam mengantisipasi situasi kedaruratan pencemaran limbah B3. PPLI, yang berpusat di Cileungsi, Bogor, telah beroperasi di Indonesia selama lebih dari 30 tahun. 

Sedangkan DESI, beroperasi di Lamongan, Jawa Timur, adalah perusahaan sister company dari PPLI. Keduanya berada di bawah DOWA Ecosystem, Co Ltd, yang berpengalaman lebih dari 100 tahun dalam industri pengolahan limbah B3 di Jepang.

President Director DESI, Takanobu Tachikawa memberikan dukungan penuh pelaksanaan simulasi kedaruratan semacam ini dan akan melakukan integrasi dengan pemerintah daerah setempat.

 

Pewarta: Umarul Faruq

Editor : Vicki Febrianto


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2024