Polres Pamekasan, Jawa Timur, menggiatkan program 'police goes to school" untuk terus berupaya melakukan pencegahan dini terhadap peredaran narkoba di kalangan pelajar.
"Upaya untuk menciptakan kesadaran akan bahaya narkoba penting dilakukan sejak dini karena sesuai fakta, peredaran narkoba tidak hanya menyentuh kalangan dewasa, akan tetapi juga pemuda, termasuk kalangan pelajar," kata Kapolres Pamekasan AKBP Jazuli Dani Iriawan, di Pamekasan, Jawa Timur, Jumat.
Oleh karena itu, kata Jazuli, upaya pencegahan perlu terus dilakukan oleh aparat penegak hukum, salah satunya dengan cara mendatangi secara langsung ke sekolah-sekolah yang ada di Pamekasan.
Menurut dia, salah satu program di sejumlah lembaga pendidikan yang kini dimanfaatkan Polres Pamekasan melalui program police goes to school adalah masa pengenalan lingkungan sekolah (MPLS).
"Oleh karena itu, kami gerakkan polsek jajaran yang tersebar di 13 kecamatan agar proaktif datang ke sekolah melakukan sosialisasi akan bahaya narkoba," katanya.
Dia mengatakan sasaran sosialisasi tersebut tidak hanya lembaga pendidikan negeri, akan tetapi jugasekolah swasta di bawah naungan pondok pesantren. Salah satunya di Pondok Pesantren Mambaul Ulum, Bata-Bata di Desa Panaan, Kecamatan Palengaan, Pamekasan, Jumat (19/7).
Di pondok pesantren ini, kata dia, personel Polres Pamekasan yang ditugaskan menyampaikan sosialisasi tidak hanya tentang bahaya narkoba, tetapi juga tentang wawasan kebangsaan dan visi Indonesia Emas 2045.
"Visi Indonesia Emas 2045 ini sebagaimana telah tertuang dalam Rencana Pembangunan Jangka Panjang Nasional (RPJPN) 2025-2045, yakni terwujudnya negara nusantara berdaulat, maju, dan berkelanjutan," kata Kasi Humas Polres Pamekasan AKP Sri Sugiharto saat menjadi pembicara dalam acara MPLS di pondok pesantren itu.
Ia menjelaskan sasaran utama RPJPN 2025-2045, di antaranya pendapatan per kapita setara negara maju, kemiskinan nol persen, kepemimpinan dan pengaruh di dunia internasional meningkat, daya saing sumber daya manusia meningkat, dan intensitas emisi rumah kaca menurun.
"Dan untuk mewujudkan ini maka peran pemuda, pelajar atau santri, sangat menentukan karena masa depan bangsa ini ada pada adik-adik sekalian," ucap Sugiharto.
Oleh karena itu, kata dia, maka mencegah dari segala hal yang berpotensi merusak generasi muda, seperti narkoba, harus dilakukan.
"Mulai saat ini, mari kita nyatakan perang melawan narkoba, dan kita bangun bangsa ini dengan nilai luhur dengan SDM unggul, dan berakhlak mulia," katanya.(*)
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2024
"Upaya untuk menciptakan kesadaran akan bahaya narkoba penting dilakukan sejak dini karena sesuai fakta, peredaran narkoba tidak hanya menyentuh kalangan dewasa, akan tetapi juga pemuda, termasuk kalangan pelajar," kata Kapolres Pamekasan AKBP Jazuli Dani Iriawan, di Pamekasan, Jawa Timur, Jumat.
Oleh karena itu, kata Jazuli, upaya pencegahan perlu terus dilakukan oleh aparat penegak hukum, salah satunya dengan cara mendatangi secara langsung ke sekolah-sekolah yang ada di Pamekasan.
Menurut dia, salah satu program di sejumlah lembaga pendidikan yang kini dimanfaatkan Polres Pamekasan melalui program police goes to school adalah masa pengenalan lingkungan sekolah (MPLS).
"Oleh karena itu, kami gerakkan polsek jajaran yang tersebar di 13 kecamatan agar proaktif datang ke sekolah melakukan sosialisasi akan bahaya narkoba," katanya.
Dia mengatakan sasaran sosialisasi tersebut tidak hanya lembaga pendidikan negeri, akan tetapi jugasekolah swasta di bawah naungan pondok pesantren. Salah satunya di Pondok Pesantren Mambaul Ulum, Bata-Bata di Desa Panaan, Kecamatan Palengaan, Pamekasan, Jumat (19/7).
Di pondok pesantren ini, kata dia, personel Polres Pamekasan yang ditugaskan menyampaikan sosialisasi tidak hanya tentang bahaya narkoba, tetapi juga tentang wawasan kebangsaan dan visi Indonesia Emas 2045.
"Visi Indonesia Emas 2045 ini sebagaimana telah tertuang dalam Rencana Pembangunan Jangka Panjang Nasional (RPJPN) 2025-2045, yakni terwujudnya negara nusantara berdaulat, maju, dan berkelanjutan," kata Kasi Humas Polres Pamekasan AKP Sri Sugiharto saat menjadi pembicara dalam acara MPLS di pondok pesantren itu.
Ia menjelaskan sasaran utama RPJPN 2025-2045, di antaranya pendapatan per kapita setara negara maju, kemiskinan nol persen, kepemimpinan dan pengaruh di dunia internasional meningkat, daya saing sumber daya manusia meningkat, dan intensitas emisi rumah kaca menurun.
"Dan untuk mewujudkan ini maka peran pemuda, pelajar atau santri, sangat menentukan karena masa depan bangsa ini ada pada adik-adik sekalian," ucap Sugiharto.
Oleh karena itu, kata dia, maka mencegah dari segala hal yang berpotensi merusak generasi muda, seperti narkoba, harus dilakukan.
"Mulai saat ini, mari kita nyatakan perang melawan narkoba, dan kita bangun bangsa ini dengan nilai luhur dengan SDM unggul, dan berakhlak mulia," katanya.(*)
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2024