Penjabat Gubernur Jawa Timur Adhy Karyono mendorong kepala daerah agar menerapkan konsep smart city atau kota cerdas guna menemukan solusi dan kesepakatan jangka pendek maupun jangka panjang menuju kota yang maju dan sejahtera.
Berbicara pada Raker Komwil IV Asosiasi Pemerintah Kota Seluruh Indonesia (APEKSI) tahun 2024 yang digelar di Balai Kota Kusuma Wicitra Kota Blitar ia mengatakan, permasalahan perkotaan sangat krusial dan kompleks. Mulai dari dinamika demografi yang dipicu urbanisasi, kemacetan lalu lintas yang dipicu pertumbuhan kendaraan bermotor dan mobilitas manusia, serta ancaman pencemaran lingkungan hingga ekonomi digital, sehingga dibutuhkan penanganan serius, sistematis dan berkelanjutan.
"Forum ini menjadi ajang bertukar pendapat, ide, pengalaman dan inovasi yang dapat memberikan pencerahan dalam pengelolaan pemerintah kota di masing-masing daerah serta mencetuskan rekomendasi sebagai bahan masukan bagi pemerintah pusat untuk mencari solusi terbaik dalam tata kelola pemerintah kota," kata Adhy dalam rilis yang diterima pada Sabtu.
Baca juga: Jatim dapat penghargaan "One Map Policy Better Governance 2024"
Ia mengungkapkan bahwa salah satu solusi menjawab tantangan yang kompleks di perkotaan agar mampu mewujudkan kota yang maju dan sejahtera adalah melalui konsep pembangunan kota cerdas.
Konsep pembangunan kota cerdas, kata Adhy, merupakan kesatuan kota hijau yang berdaya saing dan berbasis teknologi dengan didukung sinergi smart economy, smart people, smart government, smart mobility dan smart living.
"Visi pembangunan kota cerdas menghasilkan lingkungan perkotaan hijau yang memiliki ketahanan lingkungan serta mampu menghadapi bencana dengan adanya penguatan standar pelayanan kota yang dapat mendukung kehidupan penduduknya," kata dia.
Pembangunan masyarakat yang pesat, tambah Adhy, juga didukung kemajuan teknologi yang ujungnya menghasilkan perekonomian kreatif. Hal tersebut dibuktikan dengan banyaknya platform e-commerce mulai bidang penjualan kebutuhan pokok maupun bidang pariwisata.
"Butuh dukungan pemerintah mendorong UMKM di berbagai bidang untuk meningkatkan kompetensinya agar siap bersaing menuju kemandirian ekonomi," kata dia.
Sebagai upaya mengembangkan roda perekonomian, pemerintah kota bisa melakukan pariwisata kota (urban tourism). Secara umum, konsep yang bisa dimanfaatkan unsur-unsur perkotaan seperti pusat hiburan, ekonomi, dan aktivitas warga kota sebagai daya tarik wisatanya.
"Kami yakin, semua anggota APEKSI memiliki potensi urban tourism yang apabila dikembangkan mampu memberikan sumbangsih pendapatan bagi pembangunan perkotaan di masing-masing daerah," kata dia.
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2024
Berbicara pada Raker Komwil IV Asosiasi Pemerintah Kota Seluruh Indonesia (APEKSI) tahun 2024 yang digelar di Balai Kota Kusuma Wicitra Kota Blitar ia mengatakan, permasalahan perkotaan sangat krusial dan kompleks. Mulai dari dinamika demografi yang dipicu urbanisasi, kemacetan lalu lintas yang dipicu pertumbuhan kendaraan bermotor dan mobilitas manusia, serta ancaman pencemaran lingkungan hingga ekonomi digital, sehingga dibutuhkan penanganan serius, sistematis dan berkelanjutan.
"Forum ini menjadi ajang bertukar pendapat, ide, pengalaman dan inovasi yang dapat memberikan pencerahan dalam pengelolaan pemerintah kota di masing-masing daerah serta mencetuskan rekomendasi sebagai bahan masukan bagi pemerintah pusat untuk mencari solusi terbaik dalam tata kelola pemerintah kota," kata Adhy dalam rilis yang diterima pada Sabtu.
Baca juga: Jatim dapat penghargaan "One Map Policy Better Governance 2024"
Ia mengungkapkan bahwa salah satu solusi menjawab tantangan yang kompleks di perkotaan agar mampu mewujudkan kota yang maju dan sejahtera adalah melalui konsep pembangunan kota cerdas.
Konsep pembangunan kota cerdas, kata Adhy, merupakan kesatuan kota hijau yang berdaya saing dan berbasis teknologi dengan didukung sinergi smart economy, smart people, smart government, smart mobility dan smart living.
"Visi pembangunan kota cerdas menghasilkan lingkungan perkotaan hijau yang memiliki ketahanan lingkungan serta mampu menghadapi bencana dengan adanya penguatan standar pelayanan kota yang dapat mendukung kehidupan penduduknya," kata dia.
Pembangunan masyarakat yang pesat, tambah Adhy, juga didukung kemajuan teknologi yang ujungnya menghasilkan perekonomian kreatif. Hal tersebut dibuktikan dengan banyaknya platform e-commerce mulai bidang penjualan kebutuhan pokok maupun bidang pariwisata.
"Butuh dukungan pemerintah mendorong UMKM di berbagai bidang untuk meningkatkan kompetensinya agar siap bersaing menuju kemandirian ekonomi," kata dia.
Sebagai upaya mengembangkan roda perekonomian, pemerintah kota bisa melakukan pariwisata kota (urban tourism). Secara umum, konsep yang bisa dimanfaatkan unsur-unsur perkotaan seperti pusat hiburan, ekonomi, dan aktivitas warga kota sebagai daya tarik wisatanya.
"Kami yakin, semua anggota APEKSI memiliki potensi urban tourism yang apabila dikembangkan mampu memberikan sumbangsih pendapatan bagi pembangunan perkotaan di masing-masing daerah," kata dia.
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2024