Jember - Tomat sayur dan cabai rawit yang masuk kelompok bahan makanan dalam indeks harga konsumen (IHK) menjadi penyumbang inflasi tertinggi di Kabupaten Jember, Jawa Timur, pada bulan Desember 2011. Kepala Badan Pusat Statistik Jember, Nela Octaviana, Kamis, mengatakan angka inflasi di Kabupaten Jember pada bulan Desember 2011 sebesar 0, 54 persen, sedangkan angka inflasi tertinggi di Jatim berada di Sumenep yang mencapai 1,19 persen dan terendah di Probolinggo sebesar 0,40 persen. "Tomat sayur menyumbang inflasi sebesar 155,22 persen dan cabai rawit sebesar 21,84 persen karena pasokan kedua bahan tersebut berkurang, sehingga menyebabkan harga naik dan memperngaruhi inflasi di Kabupaten Jember," tuturnya. Menurut dia, ada lima kelompok penyumbang inflasi yakni kelompok bahan makanan sebesar 1,93 persen, kelompok makanan jadi, minuman, rokok, dan tembakau sebesar 0,19 persen, kelompok perumahan, air, listrik, gas, dan bahan bakar sebesar 0,25 persen, kelompok kesehatan sebesar 0,06 persen, kelompok pendidikan, rekreasi, dan olah raga sebesar 0,00 persen. "Ada dua kelompok penyumbang deflasi yakni kelompok sandang sebesar 0,79 persen dan kelompok transportasi, komunikasi, dan jasa keuangan sebesar 0,02 persen," katanya. Laju inflasi tertinggi tahun kalender Januari-Desember 2011 dari 10 kota IHK di Jatim yakni berada di Surabaya sebesar 4,72 persen, diikuti Sumenep 4,18 persen, Tuban 4,16 persen, Malang 4,05 persen, Probolinggo 3,78 persen, Kediri 3,62 persen, Tulungagung 3,60 persen, Madiun 3,49 persen, Banyuwangi 3,01 persen, dan terendah Jember 2,43 persen. Sementara peneliti muda senior dalam Kelompok Kajian Statistik Survei Kantor Bank Indonesia Jember, Rifki Muhammad, mengatakan realisasi inflasi Desember 2011 lebih rendah dari perkiraan awal sebesar 0,93 persen. "Beberapa faktor yang menyebabkan inflasi lebih rendah antara lain harga emas di tingkat dunia pada bulan Desember menurun, dan dari sisi permintaan terjadi penurunan terhadap emas di Jember," tuturnya. Menurut dia, kenaikan harga bahan makanan seperti tomat sayur dan cabai rawit dipengaruhi oleh menurunnya pasokan seiring dengan tingginya curah hujan di Jember. "Beberapa faktor risiko yang berpotensi menekan kenaikan inflasi tetap perlu diwaspadai oleh Tim Pengendali Inflasi Daerah (TPID) di bulan Januari ini," ujarnya menambahkan.(*)

Pewarta:

Editor : Slamet Hadi Purnomo


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2012