Pemerintah Kota (Pemkot) Surabaya bekerja sama dengan para guru tingkat SD-SMP dan relawan teknologi informasi komunikasi (TIK) untuk mencegah adanya pelajar terjerat dalam permainan judi daring.

"Untuk pencegahan adanya pelajar yang memainkan judi daring, kami sudah kerja sama dengan guru Bimbingan Konseling (BK) dan relawan TIK untuk pengawasan serta sosialisasi di sekolah," kata Pelaksana Tugas (Plt) Kepala Dinas Komunikasi dan Informatika (Diskominfo) Kota Surabaya M Fikser di Surabaya, Senin.

Kolaborasi ini, kata dia, juga dibarengi pengarahan kepada para siswa agar memahami dampak negatif dari judi daring.

"Jadi lebih kepada ber-gadget sehat dan internet positifnya," ujarnya.

Selain itu, Fikser menyatakan siap berkeliling sekolah untuk menyosialisasikan kepada pelajar secara langsung.

Sebab, selain judi daring, pencegahan mengakses situs pornografi dan prostitusi juga menjadi konsentrasi Pemkot Surabaya.

"Kalau SD khusus untuk kelas 6 dan untuk pemeriksaan ponsel dilakukan saat musim masuk sekolah. Kami lebih bicara mengedukasi pelajar," ucap Fikser.

Selain itu, Pemkot Surabaya berkoordinasi dengan Pemerintah Provinsi (Pemprov) Jawa Timur untuk terlibat dalam pencegahan judi daring di lingkungan pendidikan tingkat SMA dan sederajat.

"Kalau SMA dan SMK kami komunikasikan dengan Diskominfo Provinsi Jawa Timur, khususnya untuk penanganannya di Surabaya," tutur dia.

Fikser yang juga Kepala Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP) Kota Surabaya ini menyatakan pemkot mempersiapkan surat edaran yang memuat larangan memainkan judi daring bagi seluruh aparatur sipil negara (ASN) dan tenaga alih daya di lingkungan pemerintah setempat.

"Kami siapkan surat edaran yang diberikan untuk seluruh ASN dan nonASN, kami minta permohonan ke Wali Kota Surabaya untuk ditanda tangani," kata Fikser.

"Imbauan ada poin yang terkait dengan penggunaan gadget dan judi online," lanjutnya.

Dia menambahkan imbauan tersebut dimaksudkan untuk melindungi masa depan seluruh pegawai Pemkot Surabaya.

"Jadi daring ini sangat penting dicegah karena meresahkan dan korbannya cukup banyak dan meresahkan," ujarnya.

Pewarta: Ananto Pradana

Editor : Masuki M. Astro


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2024