Ikatan Jamaah Ahlulbait Indonesia (IJABI) mengusung konsep Islam Madani sebagai gerakan untuk mencegah intoleransi dan radikalisme di Tanah Air. 

"Islam Madani menjadi gagasan konseptual yang positif dan sangat cocok dalam konsep kenegaraan dan kebangsaan di Indonesia yang beragam," kata Staf Khusus Menteri Dalam Negeri Bidang Politik dan Pembentukan Jaringan Apep Fajar Kurniawan, saat menghadiri Muktamar VI IJABI tahun 2024 di Surabaya, Sabtu.  

Menurutnya Islam Madani secara spesifik mengedepankan nilai-nilai toleransi, tenggang rasa, saling menghormati serta menghargai antarumat dan interumat beragama dalam hal pemahaman keagamaan maupun kehidupan sosial masyarakat yang perlu dikedepankan.

"Konsep Islam Madani selaras dengan spirit kebangsaan, terutama Bhinneka Tunggal Ika dan Pancasila sebagai jiwa bangsa," ujarnya. 

Ketua Umum Tanfidziyah IJABI Syamsuddin Baharuddin menjelaskan Muktamar VI yang berlangsung di Surabaya pada 28 - 30 Juni 2024 mengangkat tema  "Islam Madani, Jalan Moderasi Beragama".

"Persoalan terbesar bangsa kita adalah intoleransi dan radikalisme. Kami ingin menjadi bagian dari gerakan bangsa melawan intoleransi dan radikalisme dengan mengarusutamakan Islam Madani sebagai jalan moderasi beragama," katanya. 
 
Islam Madani, lanjut Syamsuddin Baharuddin, menjadi ikhtiar IJABI demi memuliakan peradaban, kemanusiaan dan mengukuhkan persatuan,. 

"Kami memperluas jangkauan dakwah melalui pendekatan Islam Madani. Sekaligus menanamkan pemahaman keagamaan bahwa ketika seseorang mencintai negerinya adalah bagian dari investasi dari kecintaan terhadap agamanya," tuturnya.  
 

Pewarta: Hanif Nashrullah

Editor : Masuki M. Astro


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2024