Pemerintah Kota (Pemkot) Surabaya menyempurnakan seluruh akses layanan di bidang kesehatan kepada masyarakat dengan mampu meraih predikat sebagai Kota Layak Sehat Internasional.
Sebagai langkah merealisasikan Kota Layak Sehat Internasional, Pemkot Surabaya melakukan pembahasan guna mendetailkan teknis bersama Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), di balai kota setempat, sore tadi.
"Pemerintah hadir untuk memberikan pelayanan yang terbaik, salah satunya mendapatkan pengakuan dari Internasional. Sebab, skala Internasional sudah memiliki standar operasional prosedur (SOP) terkait layanan kesehatan yang layak," kata Wali Kota Surabaya Eri Cahyadi dalam keterangannya di Surabaya, Selasa.
Teknis tersebut dikoneksikan dengan mekanisme pelayanan kesehatan yang sudah berjalan di Kota Surabaya, salah satunya integrasi layanan premier (ILP).
Selanjutnya, pemkot juga mewujudkan layanan kesehatan di tingkat RW.
"Fokus kesehatan yang dilakukan Pemkot Surabaya di tahun 2025, yaitu di satu RW diberikan satu dokter dan satu perawat," ujarnya.
Eri menyebut keberadaan layanan kesehatan tingkat RW memudahkan masyarakat mendapatkan layanan kesehatan terdekat.
Para pasien di setiap layanan kesehatan akan merasa nyaman, karena sudah terkategori-kan.
"Misalnya ada keluhannya pusing akan ditangani di layanan kesehatan tingkat RW dan sebagainya. Model seperti ini puskesmas atau rumah sakit tidak antre lagi sehingga masyarakat akan mendapatkan layanan yang lebih nyaman," tutur dia.
Sementara, Cak Eri sapaan akrabnya menuturkan saat ini sudah mulai mempersiapkan sumber daya manusia (SDM), seperti dokter dan perawat.
Tenaga kesehatan itu dijaring dari setiap puskesmas se-Kota Surabaya.
"Setelah selesai bertugas di Puskesmas, perawat bertanggung jawab dalam satu RW, kalau kekurangan akan kami lakukan perekrutan kembali," ujarnya.
Tak hanya tenaga kesehatan, persiapan menuju Kota Layak Sehat Internasional melibatkan peran Kader Surabaya Hebat (KSH) yang sudah akrab dengan lingkungannya.
"Kota Surabaya menjadi seperti ini juga karena peran KSH dan masyarakat, untuk itu kami harus terus berbenah," katanya.
Kemudian, kata Eri untuk menuju Kota Layak Sehat pemkot mempersiapkan dua Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) baru guna memeratakan pelayanan kepada masyarakat.
Sedangkan sebelumnya, Pemkot Surabaya juga sudah mempunyai 153 Puskesmas Pembantu (Pustu) dengan layanan ILP.
Penyediaan Pustu ILP ini sebagai upaya peningkatan pelayanan kesehatan preventif di Kota Pahlawan.(*)
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2024
Sebagai langkah merealisasikan Kota Layak Sehat Internasional, Pemkot Surabaya melakukan pembahasan guna mendetailkan teknis bersama Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), di balai kota setempat, sore tadi.
"Pemerintah hadir untuk memberikan pelayanan yang terbaik, salah satunya mendapatkan pengakuan dari Internasional. Sebab, skala Internasional sudah memiliki standar operasional prosedur (SOP) terkait layanan kesehatan yang layak," kata Wali Kota Surabaya Eri Cahyadi dalam keterangannya di Surabaya, Selasa.
Teknis tersebut dikoneksikan dengan mekanisme pelayanan kesehatan yang sudah berjalan di Kota Surabaya, salah satunya integrasi layanan premier (ILP).
Selanjutnya, pemkot juga mewujudkan layanan kesehatan di tingkat RW.
"Fokus kesehatan yang dilakukan Pemkot Surabaya di tahun 2025, yaitu di satu RW diberikan satu dokter dan satu perawat," ujarnya.
Eri menyebut keberadaan layanan kesehatan tingkat RW memudahkan masyarakat mendapatkan layanan kesehatan terdekat.
Para pasien di setiap layanan kesehatan akan merasa nyaman, karena sudah terkategori-kan.
"Misalnya ada keluhannya pusing akan ditangani di layanan kesehatan tingkat RW dan sebagainya. Model seperti ini puskesmas atau rumah sakit tidak antre lagi sehingga masyarakat akan mendapatkan layanan yang lebih nyaman," tutur dia.
Sementara, Cak Eri sapaan akrabnya menuturkan saat ini sudah mulai mempersiapkan sumber daya manusia (SDM), seperti dokter dan perawat.
Tenaga kesehatan itu dijaring dari setiap puskesmas se-Kota Surabaya.
"Setelah selesai bertugas di Puskesmas, perawat bertanggung jawab dalam satu RW, kalau kekurangan akan kami lakukan perekrutan kembali," ujarnya.
Tak hanya tenaga kesehatan, persiapan menuju Kota Layak Sehat Internasional melibatkan peran Kader Surabaya Hebat (KSH) yang sudah akrab dengan lingkungannya.
"Kota Surabaya menjadi seperti ini juga karena peran KSH dan masyarakat, untuk itu kami harus terus berbenah," katanya.
Kemudian, kata Eri untuk menuju Kota Layak Sehat pemkot mempersiapkan dua Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) baru guna memeratakan pelayanan kepada masyarakat.
Sedangkan sebelumnya, Pemkot Surabaya juga sudah mempunyai 153 Puskesmas Pembantu (Pustu) dengan layanan ILP.
Penyediaan Pustu ILP ini sebagai upaya peningkatan pelayanan kesehatan preventif di Kota Pahlawan.(*)
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2024