Direktur Utama PT Terminal Petikemas Surabaya (TPS) Wahyu Widodo menilai kolaborasi antara pihaknya dan Rumah Sakit PT Pelindo Husada Citra (RS PHC) Surabaya dalam mendukung pemerintah kota setempat untuk menurunkan angka prevalensi stunting mulai menunjukkan hasil yang signifikan.
"Komitmen awal TPS adalah mengasuh 11 balita dengan pemberian susu serta kudapan tinggi protein, vitamin serta monitoring rutin, hasilnya beberapa anak dinyatakan bebas stunting dalam kurun waktu antara tiga hingga empat bulan, yang kemudian digantikan balita lainnya," ujarnya.
Program Balita Asuh dari 28 anak yang di antaranya 18 telah dinyatakan bebas stunting, kata dia, juga telah mendapatkan apresiasi dari Pemerintah Kota Surabaya, saat Wali Kota Surabaya Eri Cahyadi berkunjung ke kantor TPS dan menyaksikan secara langsung jalannya pemeriksaan tumbuh kembang balita pada September 2023.
“Pak Eri mengatakan tidak mungkin Surabaya merdeka melawan stunting, kalau tidak ada masyarakatnya yang bertempur bersama pemerintah dan ini luar biasa Terminal Petikemas yang tidak hanya memberikan donasi tapi juga memberikan program," katanya.
Wahyu menjelaskan, gotong royong berbagai pihak dapat menekan angka stunting di Kota Surabaya terbukti berhasil Berdasarkan Survei Status Gizi Indonesia (SSGI) 2023.
“Kami berkomitmen tidak hanya fokus pada kegiatan bisnis semata tetapi juga berdampak positif pada kehidupan masyarakat, termasuk di bidang kesehatan melalui upaya pengentasan angka prevalensi stunting. TPS berupaya melaksanakan program Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan (TJSL) yang menyentuh langsung aspek kehidupan masyarakat," ujar Wahyu.
Sementara itu, Direktur Utama PT Pelindo Husada Citra (PHC) dr. Henny Veirawati mengatakan intervensi program yang dilakukan terhadap anak-anak yang masuk dalam program tersebut di antaranya pemberian vitamin dosis tinggi, kudapan bergizi, hingga konsultasi dengan dokter spesialis gizi klinik.
"Dengan dukungan dan komitmen dari berbagai pihak, kolaborasi antara TPS dan PHC dalam menurunkan angka stunting diharapkan tidak hanya memberikan manfaat bagi masyarakat tetapi juga meningkatkan kualitas hidup generasi penerus bangsa, demi mewujudkan generasi Indonesia yang lebih sehat dan produktif," ujarnya.
Dalam kesempatan yang sama, Camat Krembangan Harun Ismail mengucapkan terima kasih kepada TPS karena telah membantu mengatasi masalah stunting, khususnya di wilayah Krembangan.
“Alhamdulillah, mewakili Pemerintah Kota Surabaya, saya mengucapkan terima kasih kepada TPS dan RS PHC Surabaya yang telah berkontribusi dalam menurunkan angka stunting di Kecamatan Krembangan. Berkat upaya bersama ini, Kecamatan Krembangan kini dapat menjadi kawasan zero stunting,” ujarnya.
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2024
"Komitmen awal TPS adalah mengasuh 11 balita dengan pemberian susu serta kudapan tinggi protein, vitamin serta monitoring rutin, hasilnya beberapa anak dinyatakan bebas stunting dalam kurun waktu antara tiga hingga empat bulan, yang kemudian digantikan balita lainnya," ujarnya.
Program Balita Asuh dari 28 anak yang di antaranya 18 telah dinyatakan bebas stunting, kata dia, juga telah mendapatkan apresiasi dari Pemerintah Kota Surabaya, saat Wali Kota Surabaya Eri Cahyadi berkunjung ke kantor TPS dan menyaksikan secara langsung jalannya pemeriksaan tumbuh kembang balita pada September 2023.
“Pak Eri mengatakan tidak mungkin Surabaya merdeka melawan stunting, kalau tidak ada masyarakatnya yang bertempur bersama pemerintah dan ini luar biasa Terminal Petikemas yang tidak hanya memberikan donasi tapi juga memberikan program," katanya.
Wahyu menjelaskan, gotong royong berbagai pihak dapat menekan angka stunting di Kota Surabaya terbukti berhasil Berdasarkan Survei Status Gizi Indonesia (SSGI) 2023.
“Kami berkomitmen tidak hanya fokus pada kegiatan bisnis semata tetapi juga berdampak positif pada kehidupan masyarakat, termasuk di bidang kesehatan melalui upaya pengentasan angka prevalensi stunting. TPS berupaya melaksanakan program Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan (TJSL) yang menyentuh langsung aspek kehidupan masyarakat," ujar Wahyu.
Sementara itu, Direktur Utama PT Pelindo Husada Citra (PHC) dr. Henny Veirawati mengatakan intervensi program yang dilakukan terhadap anak-anak yang masuk dalam program tersebut di antaranya pemberian vitamin dosis tinggi, kudapan bergizi, hingga konsultasi dengan dokter spesialis gizi klinik.
"Dengan dukungan dan komitmen dari berbagai pihak, kolaborasi antara TPS dan PHC dalam menurunkan angka stunting diharapkan tidak hanya memberikan manfaat bagi masyarakat tetapi juga meningkatkan kualitas hidup generasi penerus bangsa, demi mewujudkan generasi Indonesia yang lebih sehat dan produktif," ujarnya.
Dalam kesempatan yang sama, Camat Krembangan Harun Ismail mengucapkan terima kasih kepada TPS karena telah membantu mengatasi masalah stunting, khususnya di wilayah Krembangan.
“Alhamdulillah, mewakili Pemerintah Kota Surabaya, saya mengucapkan terima kasih kepada TPS dan RS PHC Surabaya yang telah berkontribusi dalam menurunkan angka stunting di Kecamatan Krembangan. Berkat upaya bersama ini, Kecamatan Krembangan kini dapat menjadi kawasan zero stunting,” ujarnya.
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2024