Tiga dari empat korban ledakan elpiji tiga kilogram di Desa Pule, Kabupaten Trenggalek, Jawa Timur akhirnya meninggal dunia setelah beberapa saat menjalani perawatan kedaruratan medis di RSUD dr. Soedomo, Trenggalek.
"Tiga korban ini masih satu keluarga, terdiri dari suami, istri dan anak. Dua meninggal kemarin, satu meninggal hari ini," kata Kapolsek Pule, Iptu Muhtar di Trenggalek, Selasa.
Korban pertama yang meninggal disebut Muhtar, adalah Andik (30).
Korban Andik meninggal pada Senin (17/6) pagi, disusul istrinya, Mala (28) yang menghembuskan nafas terakhir pada Senin (17/8) malam.
Sementara putri mereka, Gina (6) meninggal pada Selasa (18/6) pagi.
"Yang pasutri itu kemarin lusa, di hari yang sama. Suami (Andik) meninggal pagi, istrinya (Mala) malamnya. Kalau anaknya (Gina) hari ini. Ini sudah dimakamkan," paparnya.
Satu korban lagi atas nama Tutik (49) sampai saat ini masih menjalani perawatan.
Empat korban yang masih satu keluarga itu sebelumnya menjadi korban ledakan gas bocor di dapur rumah mereka yang berada di Desa Pule, Kecamatan Pule, Trenggalek, Minggu (9/6).
Mereka yang masih satu keluarga dan tinggal di RT/RW 01 Dusun Krajan itu mendapatkan perawatan medis di Rumah Sakit Umum Daerah dr Soedomo Trenggalek, usai mengalami luka bakar serius.
Awalnya, hanya Tutik yang mendapatkan perawatan medis di puskesmas setempat, namun belakangan di rujuk ke rumah sakit. Dalam peristiwa itu, Tutik mengalami luka bakar 22,5 persen, Andik mengalami luka bakar 63 persen, Mala 55 persen dan Gina 54 persen.
"Sehingga (empat korban) semuanya dirujuk ke sini (RSUD dr Soedomo). Namun dalam perjalanannya, mereka semua di rujuk ke Rumah Sakit dr Soetomo, Surabaya," kata Humas Rumah Sakit dr Soedomo Trenggalek, Sudjiono.
Peristiwa kompor meledak itu terjadi saat Tutik bermaksud memanasi sayur.
Namun saat itu terjadi kebocoran elpiji dan memenuhi ruangan sehingga saat memantik kompor langsung terjadi ledakan di ruangan dapur.
Dapur rumah korban juga rusak parah dalam peristiwa itu.
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2024
"Tiga korban ini masih satu keluarga, terdiri dari suami, istri dan anak. Dua meninggal kemarin, satu meninggal hari ini," kata Kapolsek Pule, Iptu Muhtar di Trenggalek, Selasa.
Korban pertama yang meninggal disebut Muhtar, adalah Andik (30).
Korban Andik meninggal pada Senin (17/6) pagi, disusul istrinya, Mala (28) yang menghembuskan nafas terakhir pada Senin (17/8) malam.
Sementara putri mereka, Gina (6) meninggal pada Selasa (18/6) pagi.
"Yang pasutri itu kemarin lusa, di hari yang sama. Suami (Andik) meninggal pagi, istrinya (Mala) malamnya. Kalau anaknya (Gina) hari ini. Ini sudah dimakamkan," paparnya.
Satu korban lagi atas nama Tutik (49) sampai saat ini masih menjalani perawatan.
Empat korban yang masih satu keluarga itu sebelumnya menjadi korban ledakan gas bocor di dapur rumah mereka yang berada di Desa Pule, Kecamatan Pule, Trenggalek, Minggu (9/6).
Mereka yang masih satu keluarga dan tinggal di RT/RW 01 Dusun Krajan itu mendapatkan perawatan medis di Rumah Sakit Umum Daerah dr Soedomo Trenggalek, usai mengalami luka bakar serius.
Awalnya, hanya Tutik yang mendapatkan perawatan medis di puskesmas setempat, namun belakangan di rujuk ke rumah sakit. Dalam peristiwa itu, Tutik mengalami luka bakar 22,5 persen, Andik mengalami luka bakar 63 persen, Mala 55 persen dan Gina 54 persen.
"Sehingga (empat korban) semuanya dirujuk ke sini (RSUD dr Soedomo). Namun dalam perjalanannya, mereka semua di rujuk ke Rumah Sakit dr Soetomo, Surabaya," kata Humas Rumah Sakit dr Soedomo Trenggalek, Sudjiono.
Peristiwa kompor meledak itu terjadi saat Tutik bermaksud memanasi sayur.
Namun saat itu terjadi kebocoran elpiji dan memenuhi ruangan sehingga saat memantik kompor langsung terjadi ledakan di ruangan dapur.
Dapur rumah korban juga rusak parah dalam peristiwa itu.
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2024