Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Bangkalan memberikan bantuan insentif kepada ribuan guru ngaji di wilayah setempat sebagai upaya untuk membantu kesejahteraan.

"Ada 4.520 orang guru ngaji yang mendapatkan bantuan insentif dari Pemkab Bangkalan," kata Kepala Bidang (Kabid) Tenaga Pendidikan pada Dinas Pendidikan Pemkab Bangkalan Mohammad Toha di Bangkalan, Madura, Jumat.

Ia menjelaskan bantuan insentif guru ngaji ini sebagai bentuk kepedulian pemerintah pada guru agama yang selama ini telah membantu masyarakat memberikan pendidikan keagamaan dan baca tulis Al Quran.

Oleh karena itu, sambung Toha, Pemkab Bangkalan memberikan perhatian khusus. Salah satunya dengan memberikan bantuan insentif kepada para guru ngaji tersebut.

"Jumlahnya memang tidak seberapa banyak, dan sesuai dengan kemampuan keuangan daerah di APBD Pemkab Bangkalan," ujarnya.

Hanya, kata Toha, insentif bantuan untuk guru ngaji tersebut tidak dinilai dari sisi jumlah, akan tetapi dari sisi kepedulian Pemkab Bangkalan terhadap para guru ngaji tersebut.

Pemberian insentif guru ngaji di kabupaten ini mengacu kepada Peraturan Bupati (Perbup) Kabupaten Bangkalan Nomor 31 Tahun 2020 tentang Pedoman Pemberian Insentif Guru Madrasah Diniyah dan Guru Ngaji.

"Jadi, salah satu syarat pokok penerima bantuan yang bersangkutan benar-benar merupakan guru ngaji, memiliki santri dan ada aktivitas atau kegiatan belajar mengaji," ucap Mohammad Toha.

Sementara itu, total anggaran yang disediakan Pemkab Bangkalan untuk insentif guru ngaji sebesar Rp1,2 miliar lebih dengan nilai bantuan Rp230 ribu per bulan. Nilai bantuan insentif bagi guru ngaji tahun ini lebih besar dibanding 2023.

Ia menuturkan pada 2023 nilai bantuan sebesar Rp200 ribu per bulan, sedangkan tahun ini Rp230 ribu.

"Meski nilainya lebih banyak, tetapi jumlah penerima lebih sedikit. Tahun lalu sebanyak 9.342 penerima, sekarang 4.520 penerima," tutur dia.

Pewarta: Abd Aziz

Editor : Fiqih Arfani


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2024