Lembaga Survei Indonesia (LSI) Denny JA menyatakan Eri Cahyadi masih menjadi yang teratas dalam urusan elektabilitas untuk Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) Surabaya 2024, baik melalui mekanisme simulasi dua maupun tiga nama.

"Hingga periode survei, Eri Cahyadi masih mendapatkan tingkat keterpilihan atau elektabilitas tertinggi dibanding nama-nama lain yang beredar," kata Peneliti LSI Denny JA Ari Astariadi dalam keterangan resmi yang diterima di Surabaya, Senin.

Ari menjelaskan pada simulasi tiga nama elektabilitas petahana Wali Kota Surabaya berada di angka 55,6 persen. Kemudian ada Emil Elestianto Dardak dengan 9,5 persen, dan Ahmad Dhani 3,3 persen.

Pada simulasi tiga yang  memasang nama Eri, Emil, dan Tom Liwafa, elektabilitas mantan Kepala Bappeko Surabaya itu mencapai 57,5 persen.

"Sedangkan, dua nama lainnya, Emil Dardak memiliki elektabilitas 9,7 persen dan Tom Liwafa 1,4 persen," ujarnya.

Sementara, pada simulasi dua nama Eri Cahyadi mendapatkan elektabilitas 56,7 persen dan Emil Dardak 9,3 persen.

"Simulasi Eri dan Dhani, elektabilitas Eri menembus 61,2 persen dan Dhani 4,7 persen. Sisanya belum menentukan pilihan," ucapnya.

Selain itu, LSI Denny JA elektabilitas sejumlah tokoh yang berpotensi maju di Pilkada Surabaya 2024 sebagai bakal calon wakil kota.

Kendati mengantongi keunggulan elektabilitas, baik melalui simulasi dua maupun tiga nama namun Eri disebutnya masih harus mewaspadai berbagai dinamika yang muncul menjelang agenda konstestasi.

Terlebih pelaksanaan Pilkada 2024 juga masih menyisakan enam bulan.

"Bagi kandidat yang untuk sementara unggul, tidak boleh berpuas diri. Kandidat yang elektabilitasnya belum optimal atau tertinggal masih ada waktu untuk meningkatkan keterpilihannya," ucap dia.

LSI Denny JA menggelar survei di Surabaya pada pertengahan April 2024. Penarikan sampel menggunakan metode multistage random sampling dengan jumlah sampel 1.200 orang, menggunakan teknik wawancara langsung.

Survei tersebut memiliki toleransi kesalahan margin of error sekitar 2,9 persen.

Pewarta: Ananto Pradana

Editor : Fiqih Arfani


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2024