Pemerintah Kota (Pemkot) Surabaya menghidupkan kembali kawasan eks Taman Hiburan Rakyat (THR) dan Taman Remaja Surabaya (TRS) sebagai area ruang publik multifungsi untuk mengakomodasi kebutuhan para anak muda di wilayah setempat.
Wali Kota Surabaya Eri Cahyadi, di Surabaya, Selasa, menyatakan mendapatkan ide pembangunan didapatkan setelah menghadiri acara musrenbang di Kecamatan Tegalsari.
"Dari situ kami tahu kebutuhannya apa. Ada yang minta studio musik, tempat esport, dan lainnya," kata Eri.
Nantinya di kawasan tersebut juga dibangun area khusus menggelar konser dengan standar internasional yang masih belum dimiliki oleh Kota Surabaya.
"Konser selama ini bayak digelar di Jakarta, salah satu sebabnya karena di Surabaya tidak ada lokasi yang mumpuni," ujarnya.
Selain itu, dia menyebut di kawasan tersebut ada kolam renang yang bisa difungsikan kembali sebagai sarana rekreasi, sebab struktur bangunannya masih dalam kondisi layak.
"Kolam renang di sini masih ada airnya walaupun tidak dimanfaatkan sejak tahun 2010, artinya tidak bocor bangunannya," ucapnya.
Sedangkan, satu bangunan ikonik di sana, yakni Gedung Srimulat yang ada di kawasan tersebut dibangun ulang dengan konsep yang lebih modern.
Sementara, Wali Kota Surabaya menyebut bahwa seluruh konsep penataan diserahkan sepenuhnya kepada para pemuda, melalui even sayembara rancangan kawasan ruang publik multifungsi di lahan eks THR dan TRS.
Upaya yang dilaksanakan ini sebagai ruang partisipasi pemuda Kota Surabaya untuk terlibat di dalam pelaksanaan pembangunan kota.
"Kami ingin anak muda berkontribusi, supaya ada kebanggaan pada dirinya," kata dia.
Dia memastikan tiga hasil karya terbaik desain THR dan TRS mendapatkan hadiah berupa uang tunai.
"Khusus juara satu saya kasih Rp50 juta, syaratnya harus bisa memenuhi keinginan anak muda. Peserta sayembara harus turun untuk mengetahui kebutuhan anak muda di Surabaya," tutur Eri.
Eri menambahkan seluruh tahapan pembangunan yang mengacu pada desain milik pemenangan sayembara dan sistem pengelolaannya dikolaborasikan dengan pihak ketiga.
Kini pemkot sudah mendapatkan penawaran dari empat investor berbeda yang siap mengelola di THR dan TRS.
"Tetapi lokasinya tidak saya kasih semua, misalnya tempat konser siapa, pengelolaan kolam renang itu siapa, dan tempat lainnya siapa," katanya.
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2024
Wali Kota Surabaya Eri Cahyadi, di Surabaya, Selasa, menyatakan mendapatkan ide pembangunan didapatkan setelah menghadiri acara musrenbang di Kecamatan Tegalsari.
"Dari situ kami tahu kebutuhannya apa. Ada yang minta studio musik, tempat esport, dan lainnya," kata Eri.
Nantinya di kawasan tersebut juga dibangun area khusus menggelar konser dengan standar internasional yang masih belum dimiliki oleh Kota Surabaya.
"Konser selama ini bayak digelar di Jakarta, salah satu sebabnya karena di Surabaya tidak ada lokasi yang mumpuni," ujarnya.
Selain itu, dia menyebut di kawasan tersebut ada kolam renang yang bisa difungsikan kembali sebagai sarana rekreasi, sebab struktur bangunannya masih dalam kondisi layak.
"Kolam renang di sini masih ada airnya walaupun tidak dimanfaatkan sejak tahun 2010, artinya tidak bocor bangunannya," ucapnya.
Sedangkan, satu bangunan ikonik di sana, yakni Gedung Srimulat yang ada di kawasan tersebut dibangun ulang dengan konsep yang lebih modern.
Sementara, Wali Kota Surabaya menyebut bahwa seluruh konsep penataan diserahkan sepenuhnya kepada para pemuda, melalui even sayembara rancangan kawasan ruang publik multifungsi di lahan eks THR dan TRS.
Upaya yang dilaksanakan ini sebagai ruang partisipasi pemuda Kota Surabaya untuk terlibat di dalam pelaksanaan pembangunan kota.
"Kami ingin anak muda berkontribusi, supaya ada kebanggaan pada dirinya," kata dia.
Dia memastikan tiga hasil karya terbaik desain THR dan TRS mendapatkan hadiah berupa uang tunai.
"Khusus juara satu saya kasih Rp50 juta, syaratnya harus bisa memenuhi keinginan anak muda. Peserta sayembara harus turun untuk mengetahui kebutuhan anak muda di Surabaya," tutur Eri.
Eri menambahkan seluruh tahapan pembangunan yang mengacu pada desain milik pemenangan sayembara dan sistem pengelolaannya dikolaborasikan dengan pihak ketiga.
Kini pemkot sudah mendapatkan penawaran dari empat investor berbeda yang siap mengelola di THR dan TRS.
"Tetapi lokasinya tidak saya kasih semua, misalnya tempat konser siapa, pengelolaan kolam renang itu siapa, dan tempat lainnya siapa," katanya.
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2024