Malang - Polisi khusus Kereta Api (Polsuska) Stasiun Kota Baru, Malang, melakukan operasi dan razia di sejumlah jalur rawan pelemparan kereta api di wilayah itu. Anggota Polsuska Stasiun Kota Baru, Malang, Tomy Suharto, Kamis mengatakan, operasi dan razia dilakukan dengan melakukan pengawasan sejumlah titik rawan pelemparan. "Kita selalu berkeliling ke sejumlah titik rawan pelemparan kereta dengan melibatkan peran serta masyarakat yang tinggal di lokasi rel," katanya. Tujuan operasi, agar tidak terulang kembali kejadian pelemparan kereta beberapa waktu lalu, sehingga penumpang yang menggunakan transportasi kereta akan merasa aman dan nyaman, khususnya pada saat Natal dan Tahun Baru 2012. Tomy menjelaskan, razia dan operasi yang dilakukan yakni dengan melambatkan laju kereta ketika melewati sejumlah titik rawan pelemparan, seperti di wilayah Kepanjen dan Desa Sukoharjo, Kabupaten Malang. "Dalam beberapa operasi dan razia yang kami lakukan pekan lalu, Alhamdulillah kejadian pelemparan kereta tidak terulang kembali," katanya. Meski demikian, pihaknya berkomitmen akan terus menggelar operasi di sejumlah jalur rawan selama angkutan Natal dan Tahun Baru 2012 untuk mengantisipasi kejadian serupa. Sebelumnya, Polsuska Kota Baru Malang berhasil menangkap satu dari empat pelaku pelemparan kereta yang kerap terjadi di wilayah stasiun Kepanjen. Penangkapan itu terjadi pada Kamis (25/8) pagi sekitar pukul 06:00 WIB, ketika itu masinis KA Penataran Jurusan Blitar-Surabaya menghentikan laju KA di kawasan Sunan Ampel Legok Kidul, Desa Sukoharjo Kecamatan Kepanjen, Kabupaten Malang setelah mendengar suara keras di gerbong kereta. Masinis sengaja menghentikan laju KA di kawasan itu, karena kerap terjadi pelemparan terhadap seluruh jenis KA yang melintas.(*)

Pewarta:

Editor : Endang Sukarelawati


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2011