Sumenep - Pemerintah Kabupaten Sumenep menelusuri informasi tentang kualitas sebagian beras bagi warga miskin yang jelek dan tak layak konsumsi, yang diterima warga setempat.
Kepala Bagian Perekonomian Sekretariat Kabupaten Sumenep, Saiful Bahri, Senin, menjelaskan, pihaknya telah menerima informasi sebagian beras bagi warga miskin (raskin) yang disalurkan kepada penerima manfaat di salah satu desa di Kecamatan Pasongsongan, berkualitas jelek dan tak layak konsumsi.
"Saat ini, kami sedang menelusuri kebenaran informasi tersebut. Beras yang disalurkan melalui program raskin adalah beras berkualitas medium yang tetap layak konsumsi atau makan," ujarnya.
Sementara untuk dugaan raskin yang bercampur dengan nasi aking, gaplek, dan beras jagung yang juga diterima warga Pasongsongan, kata dia, pihaknya belum menerima informasi tersebut secara resmi.
"Secara kelembagaan, kami belum menerima informasi itu secara resmi. Namun, kami akan meminta Camat Pasongsongan untuk menelusuri informasi adanya raskin yang bercampur dengan nasi aking itu," ucapnya.
Saiful menjelaskan, warga bisa mengembalikan raskin yang berkualitas jelek melalui tim raskin tingkat kecamatan dan selanjutnya meminta ganti ke Gudang Bulog.
"Kalau memang berkualitas jelek dan tak layak konsumsi, Gudang Bulog akan dan memang harus mengganti raskin yang sudah disalurkan kepada penerima manfaat itu dengan beras yang layak konsumsi," paparnya.
Ia juga mengemukakan, kesiapan Gudang Bulog untuk mengganti raskin yang berkualitas jelek dan tak layak konsumsi tersebut selalu menjadi salah satu materi rutin pada setiap sosialisasi menjelang dimulainya distribusi raskin di masing-masing kecamatan.
"Kami berharap penerima manfaat juga aktif melaporkan kepada tim raskin tingkat desa maupun kecamatan, jika memang raskin yang diterimanya itu berkualitas jelek," kata Saiful.
Sementara Koordinator Raskin Bulog Sumenep, Ainul Fatah menjelaskan, pihaknya belum menerima informasi tentang adanya raskin berkualitas jelek yang diterima penerima manfaat di Pasongsongan.
"Kalau memang seperti itu, silakan lapor kepada kami. Dalam kasus raskin yang berkualitas jelek dan tak layak konsumsi, kami siap menggantinya," ujarnya. (*)
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2011
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2011